BANDUNG - Sebanyak 40 persen penerima santunan kecelakaan lalu lintas jalan di Jawa Barat pada bulkan April adalah pelajar dan mahasiswa. Menurut Kepala Cabang PT Jasa Raharja Provinsi Jawa Barat Amin Ardi Sukmana mengatakan dialog publik antara Jasa Raharja dengan mahasiswa perlu dilakukan untuk menekan jumlah kecelakaan lalu lintas.
“Inilah yang membuat kita perlu masuk ke kampus. Mereka berada dalam usia produktif dan pasti punya ide brilian,” kata Amin saat menggelar konferensi pers di salah satu rumah makan di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (4/6/12).
Melalui dialog yang akan dilaksanakan di Kampus LPKIA Soekarno-Hatta. Jln. Soekarno-Hatta No. 456, Bandung, Selasa (5/6/12) pukul 13.00 WIB ini Jasa Raharja ingin mendapat masukan untuk kebijakan strategi yang akan diterapkan.
“Dialog publik ini memang program tahunan Jasa Raharja dan ini menjadi salah satu upaya kita juga untuk masuk dalam zona zero accident yang dicanangkan PBB," ujarnya.
Selain itu, Amin juga mengatakan akan ada peningkatan jumlah santunan sesuai dengan perubahan tingkat kebutuhan masyarakat. Hingga saat ini, aturan yang mengatur besarnya santunan bagi penumpang alat angkutan umum dan korban kecelakaan lalu lintas jalan adalah Peraturan Menteri Keuangan No. 36 dan 37/PMK.010/2008.
“Aturan ini sudah berlaku selama empat tahun, wajar kalau masyarakat ingin adanya peningkatan asuransi. Sudah ada pembicaraan mengenai peningkatan pembinaan santunan dengan beberapa instansi terkait,” kata Amin.
Share this
