JAKARTA - ''TUHAN seakan tidak adil saat mengambil salah satu kaki saya," kata Deni, salah satu korban kecelakaan lalu lintas. Pada Mei tahun lalu, Deni mengalami musibah saat berangkat kerja dengan sepeda motor di Mampang, Jakarta Selatan.
"Saya merasa minder, putus asa, dan ingin mati," lanjutnya.
Lalu pada Juli 2008, tim dari Kick Andy datang ke rumahnya dan menawarkan kaki palsu.
"Setelah mendapatkan kaki palsu, terbuka lebar harapan saya menempuh hidup ke depan, " kata Deni.
Sabtu lalu, Kick Andy Foundation, Media Group, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dan lima rumah sakit rujukan kecelakaan lalu lintas menandatangani nota kesepahaman yang isinya kerja sama selama satu tahun untuk menyalurkan kaki palsu bagi orang yang kehilangan kakinya karena kecelakaan di Jakarta.
Hadir dalam acara penandatanganan nota kesepahaman itu adalah Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Condro Kirono, Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati, Direktur Pemberitaan Media Indonesia Saur Hutabarat, Direktur Pemberitaan Metro TV Suryopratomo, dan Andy F Noya dari Kick Andy Foundation.
Andy Noya mengatakan kerja sama ini merupakan suatu terobosan baru dari pihak kepolisian dalam mendeklarasikan pelayanan kepada masyarakat.
"Gerakan kaki palsu gratis ini tidak akan bisa terlaksana tanpa ada rasa rendah hati dari polisi," tutur Andy. Andy juga memberi apresiasi saat negosiasi kesepakatan ini berlangsung, Ditlantas meminta agar relawan yang mencari korban kecelakaan dilakukan polantas. Maka dari itu, sebanyak 30 personel polantas diberi pelatihan untuk mendata dan mengukur korban untuk membuat kaki palsu.
"Di tengah maraknya pemberitaan tentang lalulintas di jakarta, ternyata masih banyak polisi-polisi kita yang punya hati dan siap melayani masyarakat. Mereka rela merendahkan dirinya secara harfiah untuk mengukur kaki korban. Ini bisa menjadi citra positif bagi kita semua. Saya harap gerakan ini bisa didukung seluruh jajaran Polda Metro Jaya," kata pembawa acara talkshow Kick Andy.
Condro mengatakan para korban kecelakaan lalu lintas yang telah kehilangan kakinya bisa melapor ke polsek atau polres.
"Mereka akan didata apakah memenuhi kriteria untuk dibuatkan kaki palsu. Kriterianya adalah warga yang tidak mampu."
Untuk penanganan korban kecelakaan lalu lintas baru, Ditlantas dan Dinas Keseharan DKI telah merujuk lima rumah sakit, yaitu RS Koja di Jakarta Utara, RS Sumber Waras di Jakarta Barat, RS Fatmawati di Jakarta Selatan, RS UKI di Jakarta Timur, serta RS Islam di Jakarta Pusat.
Dien mengatakan program ini bisa meningkatkan angka produktivitas warga Jakarta sehingga visi Jakarta sehat bisa tercapai.
Paten Kaki palsu yang dibagikan itu adalah buatan Sugeng Siswoyudono. Sugeng adalah pria asal Mojoketo, Jatim. Sugeng pernah tampi tampil di acara Kick Andy pada Maret 2008 karena memiliki prestasi menciptakan kaki palsu yang berdampak psikologis positif bagi para penyandang cacat kaki putus.
Berkat kaki palsu ciptaan Sugeng, para penyandang cacat yang tadinya murung dan tidak percaya diri akhirnya mampu beraktivitas layaknya manusia normal. Ia juga berhasil memperoleh Heroes Award dari Kick Andy. "Kaki palsu yang dibuat oleh Sugeng ini akan dipatenkan. Ini adalah temuan yang brilian," kata Andy.
Dalam program 1.000 kaki palsu Kick Andy Foundatuon, sedikitnya 750 kaki palsu buatan Sugeng telah diberikan secara gratis kepada warga di seluruh Indonesia.
Sumber : Kickandy.com