Jalan antardesa di Kabupaten Kebumen masih banyak yang rusak parah.
Warga pun mengeluh karena tak kunjung diperbaiki meski kerusakan sudah
terjadi cukup lama.
Seperti kerusakan jalan yang menghubungkan
Desa Bojongsari Kecamatan Alian dengan Desa Sokareni Kecamatan
Poncowarno. Siswadi (34) warga Desa Bojongsari mengeluh karena jalan
rusak parah yang terjadi lebih dari 3 tahun, membuat warga kesulitan
transportasi.
"Dulu saat jalan masih baik, cukup banyak angkudes
yang lewat. Namun sejak jalan rusak, jangankan angkudes, mobil saja
jarang yang mau lewat sini," ujar Siswadi.
Slamet (56) warga Desa
Sokareni juga mengeluh karena jalan rusak menjadi alasan bagi pedagang
untuk membeli hasil pertanian dengan harga rendah. Petani seperti Slamet
hanya bisa pasrah karena kalaupun menjual sendiri ke pasar, harus
keluar ongkos tranportasi yang mahal.
Karena tidak ada angkudes,
anak-anak sekolah terutama siswa SLTP dan SLTA, setiap hari harus susah
payah naik sepeda onthel dengan kondisi jalan menanjak dan rusak parah.
Apalagi kalau hujan, membuat sepeda, sepatu, dan seragamnya kotor kena
lumpur. Mereka pun harus berangkat pagi-pagi karena lokasi sekolah cukup
jauh, yakni di kota kecamatan Poncowarno dan Kutowinangun.
Kepala
Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kebumen, H Dwiyono
Waluyo ST MT, Kamis (7/6), mengaku sudah merencanakan perbaikan di
sejumlah ruas jalan desa yang rusak di tahun 2012 ini. Salah satunya
Bojongsari-Sokareni-Tlagawulung-Kaliputih meski dengan anggaran sekitar
Rp 1,5 miliar. "Anggarannya terbatas, sehingga mungkin tidak bisa tuntas
untuk memperbaiki seluruh panjang jalan di pegunungan itu," ujarnya.
Sumber : Kedaulatan Rakyat