Perbaikan jalan rusak di Kabupaten Kudus tahun ini diupayakan untuk dipercepat pelaksanaannya. Sebelum musim kemarau, pembenahan sarana publik tersebut diupayakan dapat dituntaskan.
Kadinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral BMPESDM Sam'ani Intakoris menyatakan, perbaikan yang sifatnya pemeliharaan rutin sudah dilakukan. Hanya saja, untuk peningkatan kualitas jalan yang masuk proyek publik, bila memungkinkan akan digelar pada Juli, Agustus dan September.
''Kita juga mempertimbangkan faktor cuaca, pada bulan tersebut cuacanya diprediksi belum memasuki musim penghujan jadi dapat dimaksimalkan,'' katanya, Senin (4/6).
Hanya saja, segala sesuatunya tetap harus sesuai aturan dan mekanisme yang ada. Dia menegaskan, meskipun diharapkan perbaikan jalan dapat dipercepat tetapi tahapan lelang pada proyek publik tersebut juga harus sesuai ketentuan. ''Aturan tetap harus dijalankan,'' paparnya.
Disinggung soal soal ruas jalan yang akan dibenahi (SM 2/6), dia menyatakan masih mempunyai beberapa pekerjaan rumah untuk perbaikan tahun berikutnya. Tahun ini, pihaknya baru dapat memperbaiki sekitar 60 persen dari total jalan rusak di Kabupaten Kudus. ''Yang lainnya akan diperbaiki secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,'' ungkapnya.
Tidak hanya itu, untuk menggenjot perbaikan jalan yang rusak juga diupayakan dana dari provinsi dan pusat. Sekali lagi, segala sesuatunya dilakukan secara normatif sesuai ketentuan yang ada. ''Pengusulan permintaan dana perbaikan jalan dilakukan dengan menggunakan sistem yang ada,'' imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tahun ini BMPESDM merencanakan perbaikan 150 ruas jalan rusak, sepanjang 300 kilometer. Dana yang diperlukan untuk pembenahan sarana publik itu sekitar Rp 78 miliar. Alokasi sebesar itu juga digunakan untuk perbaikan enam jembatan.
''Pemilihan jalan yang akan diperbaiki dilakukan dengan mendasarkan pada kajian lokasi mana yang tingkat kerusakannya paling parah dan digunakan masyarakat banyak,'' jelasnya.
Share this
