Jateng - Pemerintah Kota Semarang terus memperjuangkan bus rapid transit (BRT) Koridor II Terminal Sisemut--Terminal Terboyo untuk tetap beroperasi meskipun tidak ada bantuan bus dari pemerintah pusat.
"Kami tidak dapat bantuan bus dari pemerintah pusat untuk BRT Koridor II ini dan semua bus nantinya akan disediakan pengusaha," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Ednawan Haryono di Semarang, Rabu.
Ednawan mengatakan untuk menyiapkan 22 bus tersebut, saat ini sudah ada 11 pengusaha yang siap mengikuti lelang. Lelang dijadwalkan dilaksanakan bulan Juni 2012.
"Pemenang lelang tersebut nantinya yang berkewajiban menyediakan bus," katanya.
BRT Koridor II, lanjut Ednawan, ditargetkan dapat beroperasi pada Oktober 2012 dan saat ini juga tengah dilakukan pengerjaan shelter bus.
"Penyediaan shelter sudah mencapai 40 persen dan sebelum Oktober semuanya sudah harus selesai," katanya.
Ednawan mengakui ada kendala dalam penyediaan shelter yakni untuk pembangunan shelter di jalan milik pemerintah pusat, harus mengajukan izin terlebih dahulu.
"Saat ini kami tengah proses mengajukan izin kepada pemerintah agar pembangunan shelter cepat selesai," katanya.
Jika pelaksanaan BRT Koridor II lancar, diharapkan target pelaksanaan BRT Koridor III hingga VI dapat berjalan lancar.
Menurut Ednawan, jika pelaksanaan BRT Koridor II lancar seperti Koridor I, maka pelaksanaan BRT Koridor III hingga Koridor VI akan banyak peminatnya.
Tahun ini Pemkot Semarang kembali meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha di bidang angkutan umum dan di bidang lalu lintas untuk kategori Kota Metropolitan.
"Kami berharap tahun depan kami dapat mempertahankan penghargaan Wahana Tata Nugraha ini dan BRT Koridor II bagian dari usaha tersebut," demikian Ednawan.