Kabut tebal di jalan lintas tengah Sumatera di wilayah Lampung itu mulai pukul 03.00 WIB. Jarak pandang hanya sekitar 10 sampai dengan 30 meter.
Pengemudi mobil dan pengendara sepeda motor harus berhati-hati. Sebab, kendaraan berlawananan arah sering muncul mendadak di balik kabut tersebut yang kurang terlihat dengan terang.
"Kemarin-kemarin tidak ada kabut setebal ini," ujar warga Kampung Balisadhar Utara, Kecamatan Banjit, Purnomo yang mengemudi minibus trayek Wayknan menuju Kota Bandarlampung.
Kecepatan kendaraan yang dikemudikan, menurut dia, perlu diatur rata-rata 50 km per jam, mengingat bila lebih dari itu akan menakutkan, karena tidak semua mobil memiliki lampu seri, apalagi sepeda motor.
Di tikungan 'Joko', Blambanganumpu, Waykanan, sebuah truk batu bara dari arah Bandarlmpung menuju Palembang, Sumatera Selatan terguling, sehingga menghalangi kendaraan yang lewat di jalan itu.
Selain tikungan tajam dengan infrastruktur jalan yang perlu diperbaiki kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Namun memasuki jalan di wilayah Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, kabut tebal mulai menipis. "Syukur kabut mulai hilang," kata Purnomo, pengemudi mobil yang kemudian mempercepat laju kendaraannya menjadi 80 km per jam.
Sumber: Media Indonesia