Dalam dua kasus yang melibatkan derek liar kemarin, semuanya punya benang merah dari jenis kendaraan. Yakni mobil berjenis bak terbuka.
"Yang mereka incar itu mobil bak terbuka, karena itu waspada dan jangan tertipu," tutur Kanit Shabara Baharkam Ipda Bambang kepada wartawan, Kamis (14/6/2012).
Aksi tipu-tipu ini memiliki teknik yang serupa, yaitu membuat mobil target berhenti di bahu tol. Caranya pelaku berteriak ke pengemudi kalau ada keanehan pada mobilnya.
"Katanya ada yang jatuh di belakang, orang tersebut meminta kendaraan kita dipinggirkan," kata Wardi, seorang pengemudi mobil bak terbuka yang hampir menjadi korban di jalan tol dalam kota, Kamis kemarin.
Ada lagi korban yang diteriaki kalau knalpot di mobilnya mengeluarkan api. Intinya pelaku membuat pengemudi khawatir mobilnya akan celaka sehingga berhenti.
Setelah mobil korban berhenti, pelaku yang biasanya berjumlah lebih dari satu orang langsung beraksi. Satu orang mengambil alih kemudi dan merusak sistem kabel sehingga mobil tidak bisa distarter, sementara lainnya mengaitkan derek.
Saat melancarkan aksinya tak segan-segan pelaku mengancam korbannya. "Tiba-tiba mobil derek liar tersebut ikut berhenti, salah seorang langsung membuka pintu mobil saya. Ia bilang 'diam saja, atau kamu mau mati', sambil satu orang lagi mencabut kabel sehingga mobil tidak bisa hidup," Asep Yusuf (30) yang hampir menjadi korban di Tol Jagorawi.
Jika semuanya berlangsung lancar, pelaku akan menderek mobil korban keluar tol. Di luar tol itulah korban akan diperas oleh pelaku untuk membayar sejumlah uang dengan dalih jasa derek.
Terkait kasus ini, Kasat PJR Mabes Polri AKBP Agus Carel berjanji akan mengawasi derek liar yang masuk ke dalam tol. Menurutnya selama derek itu tidak melakukan penderekan dan hanya melintas maka tidak ada masalah.
"Kalau hanya melintas di tol dan bayar tidak masalah, tapi kalau sampai menderek ya kita tindak," katanya, Jumat (15/6/2012). Dia mengimbau pengguna tol menghubungi call center Jasa Marga di nomor 021-80880123 bila mengalami gangguan.