Rapat ini dipimpin langsung oleh Kapolri, Jenderal Polisi Timur Pradopo dan diikuti instansi terkait seperti Dinas Perhubungan (Dishub), TNI AL, BMKG dan Jasa Raharja.
"Seluruh petugas divisi lalu lintas agar melakukan koordinasi dengan instansi terkait, agar arus mudik sebelum hari raya dapat diatur sebaik mungkin demi kenyamanan masyarakat," ujar Timur di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Pusat.
Timur juga menyatakan pengawasan tindak kejahatan dapat lebih ditingkatkan.
"Seluruh jajaran reskrim dan petugas di lapangan harus lebih aktif dalam pengawasan tindak kejahatan saat bulan puasa dan menjelang hari Raya Idul Fitri," tandasnya.
Sementara itu, Deops Kapolri Irjen Pol Badrodin Haiti mengungkapkan tugas pokok operasi kepolisian ini terpusat pada H-9 sebelum puasa dan H+6 sesudah Idul Fitri.
"Sasaran utamanya adalah tempat peribadatan, termasuk juga antisipasi konflik-konflik internal agama tertentu maupun antar agama. Pusat perbelanjaan, pemukiman, pelabuhan, stasiun kereta, terminal, bandara dan tempat-tempat rekreasi," kata Badrodin.
Badrodin juga menambahkan ancaman terorisme kemungkinan terjadi menjelang perayaan Idul Fitri.
"Karena sebagian kelompok masyarakat yakin bulan puasa itu bulan baik untuk amal, maka dari itu mereka melakukan aksi-aksi terorisme. Untuk itu, Densus 88 agar terus mengikuti.