SURABAYA - Pelabuhan Tanjung Perak
Surabaya, Jawa Timur, mulai berbenah menyambut arus mudik dan arus
balik Lebaran. Kapasitas terminal penumpang dan kapasitas kapal yang
dapat bersandar di dermaga ditambah sehingga siap untuk menampung lebih
dari 3.000 orang.
”Kami juga akan pasang tenda di depan
terminal,” kata Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III Edi Priyanto, di Surabaya.
Terminal penumpang terdiri dari
Terminal Penumpang Gapura Surya dan Terminal Penumpang Gapura Nusantara
yang keduanya dapat menampung 2.500 orang. Adapun khusus terminal
penumpang kapal ro-ro dapat menampung 700 orang.
Menurut Edi,
Pelabuhan Tanjung Perak biasanya ramai saat arus balik Lebaran. Banyak
warga Jatim yang akan kembali bekerja di Kalimantan sebagai pekerja
kebun sawit dan tambang.
Para penumpang kapal cenderung menunggu lebih lama di pelabuhan karena jadwal kapal dapat berubah.
Untuk
angkutan Lebaran tahun ini, kata Edi, setidaknya ada 21 kapal yang
siap beroperasi. Sebagian besar kapal bertujuan ke Kalimantan dan
Sulawesi.
Tali tambatan di dermaga pun ditambah supaya lebih
banyak kapal yang dapat bersandar. Untuk arus mudik dan balik Lebaran
tahun ini, sebanyak 6 kapal penumpang dapat bersandar secara bersamaan
dalam satu hari. Pada hari biasa hanya tiga kapal yang dapat bersandar
per hari.
Sementara itu, Firstson Mansyur dari Humas PT Angkasa
Pura I Bandara Juanda, Surabaya, mengatakan, pihaknya masih akan
membahas persiapan angkutan Lebaran Rabu pekan ini.
Menurut
Firstson, pada hari biasa Bandara Juanda dikunjungi rata-rata 40.000
orang per hari. Pada saat arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini,
jumlah penumpang diperkirakan mencapai 50.000 orang per hari.
Sehubungan
banyaknya ruas jalan di jalur pantai utara, jalur tengah, dan jalur
selatan di Provinsi Jawa Tengah, pemudik terutama yang menggunakan
sepeda motor diimbau melintas pada siang hari. Imbauan itu disampaikan
Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
(Dishubkominfo) Provinsi Jawa Tengah, Ananta Aji, Senin.
Melintas siang
Supaya lebih aman melintasi Jateng yang merupakan titik cair pemudik dari Jakarta, pemudik sebaiknya melintas pada siang hari.
Ananta
Aji mengatakan, ada dua alasan pemudik sebaiknya tiba siang hari.
Pertama, banyak ruas jalan yang belum semuanya rampung perbaikan
peningkatan jalannya. Kedua, banyak ruas jalan di Jawa Tengah masih
kekurangan lampu penerang.
Dishubkominfo Jateng belum sanggup
melengkapi semua jalan dengan lampu penerang. Untuk penerangan jalan
dengan menggunakan sel tenaga matahari saja diperlukan dana Rp 90 juta
per unit.
Perbaikan Jalan Trans-Kalimantan poros tengah di dua
tempat, di wilayah Kalimantan Selatan, dipastikan belum rampung pada
masa mudik Lebaran nanti. Perbaikan jalan yang masih dalam proses ada di
Jalan Ahmad Yani Kilometer 60-80 Tungkap- Binuang dan Jembatan
Barito-Kapuas (Kalimantan Tengah). Hal ini dikatakan Pelaksana Tugas
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan M Arsyadi, Senin.