LUBUKLINGGAU — Ruas
jalan lintas Sumatera (Jalinsum) antara Curup-Rejanglebong yang
berbatasan dengan Kabupaten Rejanglebong (Bengkulu)
diblokir warga. Penutupan jalan di Desa Blitar Kecamatan Binduriang
Kabupaten Rejanglebong (Bengkulu), menyusul tewasnya seorang warga yang
ditembak polisi.
“Kami sarankan agar mengambil jalur Kabupaten Kepahiang, tembus ke Tebing Tinggi Kabupten Lahat Sumatra Selatan,” kata Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Pol Burhanuddin Andi melalui Kabid humas Polda AKBP Hery Wiyanto menanggapi pemblokiran jalan di Desa Blitar Kabupaten Rejang Lebong.
Untuk sementara jalur Curup-Lubuklinggau ditutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini Kapolres Rejang Lebong bersama Komandan Kodim serta pejabat terkait menuju lokasi pemblokiran tersebut untuk menyelesaikan persoalan supaya jalan nasional itu kembali dibuka.
Jalan lintas Curup-Lubuklinggau, sebetulnya sudah dibuka secara resmi oleh Komandan Kodim dan Pemkab Rejang Lebong .
Namun, warga Desa Blitar Kecamatan Binduriang pada subuh kembali memblokir jalan tersebut pascapenembakan seorang warga hingga tewas oleh polisi.
“Penembakan seorang warga inisial EB hingga tewas memicu kemarahan warga sehingga jalan lintas kembali diblokir,” kata Sadi, warga Desa Padang Ulak Tanding saat dihubungi dari Bengkulu.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan kronologis penembakan berawal saat mobil patroli polisi resort Rejang Lebong mengawal truk bermuatan barang yang melintas di jalur itu pada pukul 02.00 WIB.
Saat mengawal truk bermuatan barang tersebut, sejumlah orang melakukan pelemparan terhadap mobil patroli polisi.
Anggota polisi langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku pelemparan dan melakukan penembakan terhadap salah seorang pelempar tersebut hingga tewas. Sebagian warga tidak terima dengan tindakan polisi tersebut, lalu memblokir jalan sejak pukul 04.00 WIB. Pengguna jalan dari Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan dilarang melintas mulai dari Desa Palak Curup.
Beberapa pekan sebelumnya jalur Curup-Lubuklinggau juga ditutup warga Desa Kampung Jeruk Kecamatan Binduriang setelah terlibat kontak fisik dengan anggota polisi.
Warga marah dengan tindakan aparat kepolisian yang melakukan razia kendaraan hingga ke rumah-rumah warga.
Bentrok fisik itu mengakibatkan seorang warga Kampung Jeruk tewas tertembak dan beberapa orang lainnya terluka.
Ada pula anggota polisi juga mengalami luka-luka, termasuk Wakapolres Rejang Lebong Kompol Andi Hermawan.
Seorang sopir travel Bengkulu-Palembang, Yayan mengatakan, terpaksa melintas dari Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Lahat dan keluar di Kecamatan Kepahiang menuju Kota Bengkulu.
“Mestinya kami sampai pukul 08.00 WIB tadi, namun akibat pemblokiran tersebut sekarang masih dalam perjalanan menuju Bengkulu,” katanya yang dihubungi melalui telepon.
Dia mengharapkan kepada keamanan menyelesaikan pemblokiran jalan nasional dan berdirinya pos pengamanan swakarsa di sepanjang jalan Curup-Lubuk Linggau, ujarnya.
Telantar
Penumpang dari Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan tujuan Provinsi Bengkulu, telantar menyusul pemblokiran jalan oleh warga di Kabupaten Rejanglebong.
Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah penumpang angkutan umum dari Kota Lubuklinggau, memenuhi Terminal Pasar Atas dan Jalan Garuda terutama di kawasan Lapangan Merdeka yang selama ini dijadikan lokasi “ngetem” taksi dan travel jurusan kedua provinsi tersebut.
“Sudah sejak pagi nunggu mobil taksi atau travel akan berangkat ke Kota Curup, tapi tidak ada yang narik. Para sopir taksi tidak bisa narik penumpang karena jalannya sedang diblokir warga,” kata Nasir (43) salah seorang petugas loket travel di Pasar Atas Lubuklinggau, Kamis siang.
Pemblokiran jalan oleh warga di Desa Belitar, Kecamatan Biduriang, Kabupaten Rejanglebong, tersebut kata dia, terjadi karena ada warga setempat yang ditembak polisi, sehingga keluarga korban melakukan protes dan pemblokiran jalan.
Jalan negara Lubuklinggau-Curup/Bengkulu di tutup warga secara total dengan menggunakan drum bekas, balok serta ban yang dibakar, akibatnya kendaraan roda dua dan roda empat atau lebih tidak dapat lewat, sedangkan untuk jalan pintas jaraknya cukup jauh yakni melalui Kabupaten Empat Lawang tembus ke Kabupaten Kapahiang dengan jarak tempuh selama tiga sampai empat jam perjalanan
“Kami sarankan agar mengambil jalur Kabupaten Kepahiang, tembus ke Tebing Tinggi Kabupten Lahat Sumatra Selatan,” kata Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Pol Burhanuddin Andi melalui Kabid humas Polda AKBP Hery Wiyanto menanggapi pemblokiran jalan di Desa Blitar Kabupaten Rejang Lebong.
Untuk sementara jalur Curup-Lubuklinggau ditutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini Kapolres Rejang Lebong bersama Komandan Kodim serta pejabat terkait menuju lokasi pemblokiran tersebut untuk menyelesaikan persoalan supaya jalan nasional itu kembali dibuka.
Jalan lintas Curup-Lubuklinggau, sebetulnya sudah dibuka secara resmi oleh Komandan Kodim dan Pemkab Rejang Lebong .
Namun, warga Desa Blitar Kecamatan Binduriang pada subuh kembali memblokir jalan tersebut pascapenembakan seorang warga hingga tewas oleh polisi.
“Penembakan seorang warga inisial EB hingga tewas memicu kemarahan warga sehingga jalan lintas kembali diblokir,” kata Sadi, warga Desa Padang Ulak Tanding saat dihubungi dari Bengkulu.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan kronologis penembakan berawal saat mobil patroli polisi resort Rejang Lebong mengawal truk bermuatan barang yang melintas di jalur itu pada pukul 02.00 WIB.
Saat mengawal truk bermuatan barang tersebut, sejumlah orang melakukan pelemparan terhadap mobil patroli polisi.
Anggota polisi langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku pelemparan dan melakukan penembakan terhadap salah seorang pelempar tersebut hingga tewas. Sebagian warga tidak terima dengan tindakan polisi tersebut, lalu memblokir jalan sejak pukul 04.00 WIB. Pengguna jalan dari Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan dilarang melintas mulai dari Desa Palak Curup.
Beberapa pekan sebelumnya jalur Curup-Lubuklinggau juga ditutup warga Desa Kampung Jeruk Kecamatan Binduriang setelah terlibat kontak fisik dengan anggota polisi.
Warga marah dengan tindakan aparat kepolisian yang melakukan razia kendaraan hingga ke rumah-rumah warga.
Bentrok fisik itu mengakibatkan seorang warga Kampung Jeruk tewas tertembak dan beberapa orang lainnya terluka.
Ada pula anggota polisi juga mengalami luka-luka, termasuk Wakapolres Rejang Lebong Kompol Andi Hermawan.
Seorang sopir travel Bengkulu-Palembang, Yayan mengatakan, terpaksa melintas dari Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Lahat dan keluar di Kecamatan Kepahiang menuju Kota Bengkulu.
“Mestinya kami sampai pukul 08.00 WIB tadi, namun akibat pemblokiran tersebut sekarang masih dalam perjalanan menuju Bengkulu,” katanya yang dihubungi melalui telepon.
Dia mengharapkan kepada keamanan menyelesaikan pemblokiran jalan nasional dan berdirinya pos pengamanan swakarsa di sepanjang jalan Curup-Lubuk Linggau, ujarnya.
Telantar
Penumpang dari Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan tujuan Provinsi Bengkulu, telantar menyusul pemblokiran jalan oleh warga di Kabupaten Rejanglebong.
Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah penumpang angkutan umum dari Kota Lubuklinggau, memenuhi Terminal Pasar Atas dan Jalan Garuda terutama di kawasan Lapangan Merdeka yang selama ini dijadikan lokasi “ngetem” taksi dan travel jurusan kedua provinsi tersebut.
“Sudah sejak pagi nunggu mobil taksi atau travel akan berangkat ke Kota Curup, tapi tidak ada yang narik. Para sopir taksi tidak bisa narik penumpang karena jalannya sedang diblokir warga,” kata Nasir (43) salah seorang petugas loket travel di Pasar Atas Lubuklinggau, Kamis siang.
Pemblokiran jalan oleh warga di Desa Belitar, Kecamatan Biduriang, Kabupaten Rejanglebong, tersebut kata dia, terjadi karena ada warga setempat yang ditembak polisi, sehingga keluarga korban melakukan protes dan pemblokiran jalan.
Jalan negara Lubuklinggau-Curup/Bengkulu di tutup warga secara total dengan menggunakan drum bekas, balok serta ban yang dibakar, akibatnya kendaraan roda dua dan roda empat atau lebih tidak dapat lewat, sedangkan untuk jalan pintas jaraknya cukup jauh yakni melalui Kabupaten Empat Lawang tembus ke Kabupaten Kapahiang dengan jarak tempuh selama tiga sampai empat jam perjalanan