YOGYA - Jalur lingkar atau ringroad di Yogyakarta perlu mendapat perhatian pengamanan. Pasalnya, jalur terluar sebelum masuk Kota Yogyakarta itu tak jarang dimanfaatkan orang-orang tertentu untuk berbuat kejahatan, misal penodongan.
Direktur Intelkam Polda DIY Kombes Pol Sunarto melaporkan hal itu di hadapan tim gabungan operasi ketupat merapi 2012, saat koordinasi di Mapolda DIY, kamis (2/8/2012).
Menurutnya, jalur tersebut, terutama di beberapa simpang empat yang ramai kendaraan, selepas pukul 23.00 menjadi sepi. Moment itu dimanfaatkan orang untuk berbuat jahat dengan sasaran pengendara yang melintas sendiri.
"Terutama perempuan sasarannya. Jadi situasi kondisi sekitar jalur itu harus mendapat perhatian. Ada keluhan masyarakat pula, bahwa pengamen dan anak jalanan juga sering meresahkan," ungkapnya.
Disebutkan, beberapa titik simpang di ringroad yang pernah menjadi tempat penodongan antara lain, di lampu merah UPN, simpang Monjali, dan Jombor.
Selain jalur lingkar, dia juga menyoroti kondisi jalur dalam kota. Namun, untuk wilayah kota yang menjadi prioritas bukan tindak kejahatannya, karena cenderung ramai setiap saat. Dia menyebutkan, permasalahan di dalam kota cenderung soal kemacetan.
"Kalau perlu jalur seperti di utara Galeria dibuat searah. Rekayasa seperti itu akan membantu mengurai kemacetan, selain perlu penertiban parkir tepi jalan," ujarnya.
Kapolda DIY Brigjend Pol Sabar Rahardjo ketika dikonfirmasi terkait pengamanan jalur lebaran yang rawan kejahatan, mengatakan akan menurunkan personelnya di setiap titik rawan tersebut.
Namun, untuk keberadaan anak jalanan dan pengamen, menurutnya, cenderung menjadi kewenangan petugas satpol pp. Sebab itu, pihaknya memastikan akan mengoordinasikan hal itu ke instansi terkait demi kenyamanan pengendara.
Direktur Intelkam Polda DIY Kombes Pol Sunarto melaporkan hal itu di hadapan tim gabungan operasi ketupat merapi 2012, saat koordinasi di Mapolda DIY, kamis (2/8/2012).
Menurutnya, jalur tersebut, terutama di beberapa simpang empat yang ramai kendaraan, selepas pukul 23.00 menjadi sepi. Moment itu dimanfaatkan orang untuk berbuat jahat dengan sasaran pengendara yang melintas sendiri.
"Terutama perempuan sasarannya. Jadi situasi kondisi sekitar jalur itu harus mendapat perhatian. Ada keluhan masyarakat pula, bahwa pengamen dan anak jalanan juga sering meresahkan," ungkapnya.
Disebutkan, beberapa titik simpang di ringroad yang pernah menjadi tempat penodongan antara lain, di lampu merah UPN, simpang Monjali, dan Jombor.
Selain jalur lingkar, dia juga menyoroti kondisi jalur dalam kota. Namun, untuk wilayah kota yang menjadi prioritas bukan tindak kejahatannya, karena cenderung ramai setiap saat. Dia menyebutkan, permasalahan di dalam kota cenderung soal kemacetan.
"Kalau perlu jalur seperti di utara Galeria dibuat searah. Rekayasa seperti itu akan membantu mengurai kemacetan, selain perlu penertiban parkir tepi jalan," ujarnya.
Kapolda DIY Brigjend Pol Sabar Rahardjo ketika dikonfirmasi terkait pengamanan jalur lebaran yang rawan kejahatan, mengatakan akan menurunkan personelnya di setiap titik rawan tersebut.
Namun, untuk keberadaan anak jalanan dan pengamen, menurutnya, cenderung menjadi kewenangan petugas satpol pp. Sebab itu, pihaknya memastikan akan mengoordinasikan hal itu ke instansi terkait demi kenyamanan pengendara.
Sumber: TribunJogya