Malang - Akibat angin kencang yang terjadi di kawasan Dusun Sebaloh, RT 17, RW 04, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Malang, Jawa Timur, Selasa (25/9/2012) pagi, batang pohon berusia puluhan tahun roboh menimpa rumah milik Slamet (55).
Rumah Slamet yang baru selesai dibangun itu, langsung ambruk, istri, cucu dan anaknya menjadi korban. Berdasarkan cerita Slamet, yang ditemui di Rumah Sakit Baptis, Kota Batu, saat menjaga anak, istri, serta cucunya, siang ini, saat kejadian di rumahnya ada enam orang. "Semua keluarga masih ada di dalam rumah. Ada yang masih santai, dan ada yang makan," katanya.
Sekira pukul 09.00 WIB, di atas genteng sudah ada ranting pohon jatuh. Namun, hal itu sudah biasa. Karena tepat di depan rumah Slamet, ada pohon besar, yang sudah berumur puluhan tahun. "Saya kira cuma rantingnya aja yang jatuh," ujarnya.
Beberapa lama kemudian, tanpa diduga, batang pohon yang berukuran kurang lebih 50 centimeter roboh tepat di atas rumah. "Semua yang ada di dalam rumah langsung kaget. Yang kena jatuh atap dan ranting pohon itu adalah anak saya, istri dan cucu saya," akunya.
Para korban tersebut adalah Sutin (50) istri Slamet, Lisa (25) anak Slamet dan Robi (2), cucu Slamet. Sutin mengalami luka di bagian kepala depan, sebanyak dua jahitan, di belakang 12 jahitan. Sedangkan Lisa, mengalami luka robek di bagian telinga dan di kepala.
Sementara itu, menurut keterangan Kepala Polsek Pujon, AKP Lisnaryadi, pohon roboh itu akibat angin kencang. "Kebetulan pohon beringin itu ada di depan rumah korban. Kondisinya sudah rapuh," aku AKP Lisnaryadi.
Lisnaryadi mengatakan, pohon beringin itu sudah direncanakan akan ditebang. "Karena sudah rapuh dan berusia tua," ujarnya.
Sementara itu, menurut Komadi (50), keluarga Slamet, pihaknya berharap, pohon tersebut agar segera dipotong. "Karena sudah tua, umurnya sudah puluhan tahun. Kalau tidak segera dipotong, akan membahayakan ke rumah warga," kata Komadi, yang rumahnya juga ada di sebelah pohon tua tersebut.
Rumah Slamet yang baru selesai dibangun itu, langsung ambruk, istri, cucu dan anaknya menjadi korban. Berdasarkan cerita Slamet, yang ditemui di Rumah Sakit Baptis, Kota Batu, saat menjaga anak, istri, serta cucunya, siang ini, saat kejadian di rumahnya ada enam orang. "Semua keluarga masih ada di dalam rumah. Ada yang masih santai, dan ada yang makan," katanya.
Sekira pukul 09.00 WIB, di atas genteng sudah ada ranting pohon jatuh. Namun, hal itu sudah biasa. Karena tepat di depan rumah Slamet, ada pohon besar, yang sudah berumur puluhan tahun. "Saya kira cuma rantingnya aja yang jatuh," ujarnya.
Beberapa lama kemudian, tanpa diduga, batang pohon yang berukuran kurang lebih 50 centimeter roboh tepat di atas rumah. "Semua yang ada di dalam rumah langsung kaget. Yang kena jatuh atap dan ranting pohon itu adalah anak saya, istri dan cucu saya," akunya.
Para korban tersebut adalah Sutin (50) istri Slamet, Lisa (25) anak Slamet dan Robi (2), cucu Slamet. Sutin mengalami luka di bagian kepala depan, sebanyak dua jahitan, di belakang 12 jahitan. Sedangkan Lisa, mengalami luka robek di bagian telinga dan di kepala.
Sementara itu, menurut keterangan Kepala Polsek Pujon, AKP Lisnaryadi, pohon roboh itu akibat angin kencang. "Kebetulan pohon beringin itu ada di depan rumah korban. Kondisinya sudah rapuh," aku AKP Lisnaryadi.
Lisnaryadi mengatakan, pohon beringin itu sudah direncanakan akan ditebang. "Karena sudah rapuh dan berusia tua," ujarnya.
Sementara itu, menurut Komadi (50), keluarga Slamet, pihaknya berharap, pohon tersebut agar segera dipotong. "Karena sudah tua, umurnya sudah puluhan tahun. Kalau tidak segera dipotong, akan membahayakan ke rumah warga," kata Komadi, yang rumahnya juga ada di sebelah pohon tua tersebut.
Sumber: Kompas