Bandung - Sebuah kecelakaan maut terjadi di ruas Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, tepatnya di Kampung Cadasgorowong, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (12/10). Empat orang tewas dalam tabrakan antara sebuah truk colt diesel dengan sebuah motor Honda Beat tersebut.
Keempat korban meninggal adalah penumpang sepeda motor Honda Beat yang bertabrakan dengan truk. Keempatnya merupakan satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan dua anaknya yang masih kecil-kecil. Mereka adalah Uu (43), Nada Saka (8), Agus Gustian (2), dan Yanti (25), warga RT 03/11, Kampung Cikambuy Hilir, Desa Sangkanhurip, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, kecelakaan maut itu bermula saat sebuah truk berpelat nomor D 9113 VC yang mengangkut pakan ternak melaju dari arah Padalarang menuju Purwakarta. Saat memasuki jalan turunan dan agak menikung, dari arah berlawanan datang motor Honda Beat warna putih yang ditumpangi empat orang.
Kondektur truk, Aris (20), mengatakan saat itu ia dan Sugianto (32), sopir truk, melaju dalam kecepatan sedang dari arah Padalarang menuju Purwakarta untuk mengantarkan pesanan pakan ternak. Bahkan saat memasuki turunan Cadasgorowong, laju truk justru lebih diturunkan dari kecepatan semula.
Beberapa saat setelah itu, kata dia, dari arah berlawanan tiba-tiba datang sepeda motor yang melaju cukup kencang. Namun, kata dia, motor itu tampak melaju terlalu tengah. Padahal saat itu, kondisi jalan sedang kosong.
"Kelihatannya pengemudi motor tak bisa mengendalikan motornya karena kelebihan muatan. Mungkin susah belok karena, selain ditumpangi empat orang, motor itu membawa beberapa tas berukuran cukup besar," kata Aris saat diperiksa di Unit Laka Polres Cimahi di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, kemarin.
Dikatakan Aris, saat itu truk melaju di jalur yang seharusnya dan tidak sedang dalam kondisi menyalip. Begitu pun dengan motor Honda Beat yang ditumpangi para korban. "Motornya tidak sedang nyalip. Truk juga tidak sedang nyalip. Waktu itu jalanan kosong. Tiba-tiba saja karena panik dan kagok, motor itu langsung melaju ke arah truk kami," katanya.
Kanit Laka Polresta Cimahi, Iptu Mangku Anom, menyatakan hal senada. Menurut dia, kecelakaan maut itu diduga kuat terjadi akibat ketidakdisiplinan pengemudi motor yang saat itu memboncengkan tiga penumpang, yaitu Nada Saka dan Agus Gustian serta istrinya, Yanti.
"Jadi motor itu ditumpangi oleh empat orang. Keempatnya meninggal dunia," kata Mangku Anom di Padalarang, kemarin.
Motor yang dikemudikan Uu tersebut menurut dia terlihat oleng karena selain ditumpangi empat penumpang, motor itu juga mengangkut beberapa tas berukuran cukup besar dan disimpan di bagian depan motor. Padahal, untuk duduk pun mereka susah.
"Dugaan sementara, pengemudi motor tidak dapat mengendalikan motornya karena membawa barang dan penumpang yang berlebih. Motor itu kemudian menabrak truk yang datang dari arah sebaliknya," kata Anom.
Pada kecelakaan maut tersebut, Uu, Nada, dan Agus langsung meninggal di lokasi kejadian, sedangkan Yanti meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, untuk diberi pertolongan medis.
"Korban Yanti memang masih sadar saat di TKP. Tapi dia kritis karena mengalami luka berat dan akhirnya meninggal sebelum tiba di rumah sakit," kata Anom.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh bagian Laka Polresta Cimahi, korban diketahui berangkat dari Purwakarta menuju Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, untuk pulang kampung menemui orang tua dan keluarga besarnya. "Dilihat dari alamat para korban, diduga semuanya satu keluarga. Alamatnya sama," kata Anom.
Setelah berhasil mengevakuasi para korban, petugas membawanya ke RS Cahya Kawaluyaan. Adapun pengemudi truk Sugianto, warga Kecamatan Ngamprah, KBB, bersama truknya diamankan di Unit Laka Polresta Cimahi.
"Pengemudi truk untuk sementara kami amankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Kecelakaan itu sempat menyebabkan kemacetan cukup parah di jalur yang menghubungkan Padalarang dengan Purwakarta.
Apalagi ratusan warga memenuhi lokasi kecelakaan untuk melihat proses evakuasi korban dan kendaraan oleh polisi. Untungnya dalam hitungan menit, petugas langsung datang ke lokasi kejadian dan melakukan evakuasi korban, termasuk kedua kendaraan yang terlibat dalam tabrakan tersebut.
Keempat korban meninggal adalah penumpang sepeda motor Honda Beat yang bertabrakan dengan truk. Keempatnya merupakan satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan dua anaknya yang masih kecil-kecil. Mereka adalah Uu (43), Nada Saka (8), Agus Gustian (2), dan Yanti (25), warga RT 03/11, Kampung Cikambuy Hilir, Desa Sangkanhurip, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, kecelakaan maut itu bermula saat sebuah truk berpelat nomor D 9113 VC yang mengangkut pakan ternak melaju dari arah Padalarang menuju Purwakarta. Saat memasuki jalan turunan dan agak menikung, dari arah berlawanan datang motor Honda Beat warna putih yang ditumpangi empat orang.
Kondektur truk, Aris (20), mengatakan saat itu ia dan Sugianto (32), sopir truk, melaju dalam kecepatan sedang dari arah Padalarang menuju Purwakarta untuk mengantarkan pesanan pakan ternak. Bahkan saat memasuki turunan Cadasgorowong, laju truk justru lebih diturunkan dari kecepatan semula.
Beberapa saat setelah itu, kata dia, dari arah berlawanan tiba-tiba datang sepeda motor yang melaju cukup kencang. Namun, kata dia, motor itu tampak melaju terlalu tengah. Padahal saat itu, kondisi jalan sedang kosong.
"Kelihatannya pengemudi motor tak bisa mengendalikan motornya karena kelebihan muatan. Mungkin susah belok karena, selain ditumpangi empat orang, motor itu membawa beberapa tas berukuran cukup besar," kata Aris saat diperiksa di Unit Laka Polres Cimahi di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, kemarin.
Dikatakan Aris, saat itu truk melaju di jalur yang seharusnya dan tidak sedang dalam kondisi menyalip. Begitu pun dengan motor Honda Beat yang ditumpangi para korban. "Motornya tidak sedang nyalip. Truk juga tidak sedang nyalip. Waktu itu jalanan kosong. Tiba-tiba saja karena panik dan kagok, motor itu langsung melaju ke arah truk kami," katanya.
Kanit Laka Polresta Cimahi, Iptu Mangku Anom, menyatakan hal senada. Menurut dia, kecelakaan maut itu diduga kuat terjadi akibat ketidakdisiplinan pengemudi motor yang saat itu memboncengkan tiga penumpang, yaitu Nada Saka dan Agus Gustian serta istrinya, Yanti.
"Jadi motor itu ditumpangi oleh empat orang. Keempatnya meninggal dunia," kata Mangku Anom di Padalarang, kemarin.
Motor yang dikemudikan Uu tersebut menurut dia terlihat oleng karena selain ditumpangi empat penumpang, motor itu juga mengangkut beberapa tas berukuran cukup besar dan disimpan di bagian depan motor. Padahal, untuk duduk pun mereka susah.
"Dugaan sementara, pengemudi motor tidak dapat mengendalikan motornya karena membawa barang dan penumpang yang berlebih. Motor itu kemudian menabrak truk yang datang dari arah sebaliknya," kata Anom.
Pada kecelakaan maut tersebut, Uu, Nada, dan Agus langsung meninggal di lokasi kejadian, sedangkan Yanti meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, untuk diberi pertolongan medis.
"Korban Yanti memang masih sadar saat di TKP. Tapi dia kritis karena mengalami luka berat dan akhirnya meninggal sebelum tiba di rumah sakit," kata Anom.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh bagian Laka Polresta Cimahi, korban diketahui berangkat dari Purwakarta menuju Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, untuk pulang kampung menemui orang tua dan keluarga besarnya. "Dilihat dari alamat para korban, diduga semuanya satu keluarga. Alamatnya sama," kata Anom.
Setelah berhasil mengevakuasi para korban, petugas membawanya ke RS Cahya Kawaluyaan. Adapun pengemudi truk Sugianto, warga Kecamatan Ngamprah, KBB, bersama truknya diamankan di Unit Laka Polresta Cimahi.
"Pengemudi truk untuk sementara kami amankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Kecelakaan itu sempat menyebabkan kemacetan cukup parah di jalur yang menghubungkan Padalarang dengan Purwakarta.
Apalagi ratusan warga memenuhi lokasi kecelakaan untuk melihat proses evakuasi korban dan kendaraan oleh polisi. Untungnya dalam hitungan menit, petugas langsung datang ke lokasi kejadian dan melakukan evakuasi korban, termasuk kedua kendaraan yang terlibat dalam tabrakan tersebut.
Sumber: Tribunjabar