BOGOR – Pembacokan terhadap satu dari lima remaja yang
tengah nonkrong tidak jauh dari RS Salak Bogor, oleh segerombolan pemuda
bermotor, mendapat perhatian serius dari Kapolda Jawa Barat.
Melalui Kapolres Bogor Kota, AKBP Hilman, Kapolda Jabar, Irjen Pol
Putut Eko Bayuseno meminta pelaku harus ditangkap. Korban yang diketahui
masih berstatus pelajar ini, juga diduga menjadi korban salah sasaran.
Namun polisi Kota Bogor mengakui, jika sampai sekarang, Fahmi Fauzi
16, pelajar kelas X salah satu SMK swasta belum membuat laporan polisi.
Namun demikian, polisi terus bergerak mengejar pelaku.
Kapolsek Bogor Tengah, AKP Victor Gatot saat dikonfirmasi mengaku, 20
anggotanya tengah memburu pelaku. Hal ini atas perintah Kapolres Bogor
Kota. Ia mengaku, walau korban belum membuat laporan ke polisi, namun
pihaknya terus bergerak.
Diduga gerombolan pemuda bermotor ini salah sasaran. Pasalnya,
sebelum kejadian yang menimpanya, telah terjadi insiden sebelumnya.
Dirinya yang tidak mengetahui kasus sebelumnya, lalu bersama rekannya
nongkrong.
Kapolsek menambahkan, sebelum kejadian yang menimpa Fauzi, pihaknya
telah melakukan operasi sekitar pukul 24.00. Dalam operasi itu, semua
yang nongkrong diperiksa badannya untuk mencaritahu, apakah mereka
membawa senjata tajam atau minuman keras (Miras).
“Pada operasi itu, tidak ditemukan senjata tajam atau miras. Bahkan
mereka kami minta bubar. Nah sekitar pukul 02.30 Minggu (21/10), di
radio ramai tentang ada remaja yang dibacok oleh segerombolan pemuda
bermotor. Anggota meluncur ke lokasi. Sempat ada pengejaran, namun para
pelaku lolos,”kata AKP Victor.
Menurut Kapolsek, korban diserang secara tiba-tiba. Tangan korban
terkena sabetan golok, karena berusaha menahan senjata yang mengarah ke
kepalanya. Upaya pengejaran aggota, pelaku lalu membuang senjata tajam
yang berjarak tidak jauh dari lokasi kejadian.“Saat ditemukan, golok
masih berlumuran darah segar,”paparnya.
Gerombolan pemuda bermotor ini diakui sempat menghilang dalam waktu
lama, ketika terjadi operasi besar-besaran oleh pihaknya atas perintah
Kapolda Jabar. Ketika sekarang gerombolan motor ini kembali, Kapolsek
mengaku, sudah menyiapkan langkah antispasi.
Sejauh ini sudah tiga orang dimintai keterangan sebagai saksi.
Diharapkan dengan keterangan ini, pihaknya dapat mengidentifikasi
ciri-ciri dan identitas pelaku. Hal ini perlu, karena korban sendiri
mengaku, tidak mengenal pelaku yang membacoknya.
Menurutnya, patroli terpadu yang melibatkan personil Buser dari
Polres Bogor Kota dan anggota Serse dari Polsek, akan diintensifkan.
“Kalau hari biasa nggak ada. Biasanya gerombolan motor ini muncul
saat malam Minggu atau hari libur lainnya yang ramai pemuda nongkrong.
Kami akan lakukan operasi bagi yang nongkrong lebih dari dua orang
ditempat yang berpotensi rawan. Mereka juga akan kami lakukan
pengeledahan badan untuk memastikan mereka tidak mengkonsumsi
miras,”tandas AKP Victor.