BATAM - Dalam setahun rata rata ada sekitar 300 jiwa meninggal dunia di jalan
raya di Kepulauan Riau akibat lakalantas. Dari jumlah itu mayoritas
korban adalah usia produktif atau masih muda. Demikian diungkapkan
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kepri, Kombes Pol Rusdi Hartono.
Angka
di Kepri itu merupakan bagian dari 30 ribu korban meninggal se
Indonesia. "Rata-rata yang menjadi korban justru usia produktif.
Tentunya hal ini sangat memprihatinkan," ujar Hartono.
Menurutnya,
terdapat beberapa faktor yang menyebabkan banyak terjadinya lakalantas,
diantaranya masih banyaknya masyarakat yang belum memahami dan kurang
tertib berlalulintas. Padahal, tertib berlalu lintas berdampak kepada
pencerminan budaya bangsa, serta menunjukkan tingkat modernitas suatu
bangsa.
"Berlalu lintas kini bukan hanya
berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.
Namun, kini berlalu lintas juga merupakan urat nadi dalam gejolak
kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat," ungkapnya.
Pihaknya
mengimbau dan terus menggalakkan serta mengkampanyekan agar masyarakat
menjadi pelopor keselamatan berlalulintas dan tertib berlalu lintas
sebagai suatu kebutuhan. Guna meminimalisir angka lakalantas, khususnya
di wilayah Kepri, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
serta instansi lainnya.
"Kita juga melakukan
sosialisasi tentang pentingnya tertib berlalulintas di tempat keramaian
seperti mal-mal dimana banyak masyarakat berkumpul. Selain itu, kami
juga lakukan kerjasama dengan berbagai provider untuk mengkampanyekan
tertib berlalu lintas tersebut, diantaranya dengan melakukan kegiatan
safety riding," pungkasnya.