Semarang - Aksi seorang anggota polisi Mapolrestabes Semarang langsung membuat ramai sekitar. Anggota polisi membopong seorang perempuan yang wajahnya belumuran darah menuju RS Kariadi yang lokasinya tidak jauh dari Mapolrestabes Semarang.
Perempuan itu merupakan korban kecelakaan saat mengendarai motornya. Menurut salah satu saksi mata, perempuan yang diketahui bernama Gagat Perwitasari (18) itu sedang mengendarai motornya, Mio H 3341 FQ, menuju kawasan Tugu Muda Semarang. Namun tiba-tiba perempuan tersebut oleng ke kiri dan menabrak pohon.
"Tadi helmnya seperti hampir terbang kena angin, terus dia berusaha membetulkan helmnya dengan satu tangan tapi dia oleng dan terjatuh. Kecepatannya juga tinggi tadi," ujar warga di depan Mapolrestabes Semarang, Jl Dr Sutomo, Jumat (22/2/2013).
Peristiwa yang terjadi pukul 14.10 WIB langsung direspon sejumlah anggota kepolisian yang berada di pos segera memberi pertolongan. Salah seorang petugas kepolisian dibantu rekannya segera membopong Perwita menuju RS Karyadi.
Selain disebabkan angin yang cukup kencang, diduga Perwita juga menggunakan handphone saat mengendarai motor. Petugas kepolisian yang mengevakuasi kendaraan menemukan handphone miliknya berada di pinggir jalan dalam keadaan pecah.
Menurut adik kelas korban di SMK Texmaco, Fitrin (17), sebelum kejadian, ia sempat berbalas SMS dengan korban untuk janji bertemu di Tugu Muda. Namun saat dia menghubunginya ternyata seorang polisi yang menjawab.
"Tadi smsan terus habis itu, enggak dibalas. Saya telepon dia yang mengangkat pak polisi, saya langsung ke sini (Mapolrestabes Semarang)," ujar Fitrin.
Akibat kecelakaan tersebut Perwita tidak mengalami luka serius di fisik, namun darah mengalir banyak dari mulut dan hidungnya. Diduga ia mengalami luka dalam karena benturan yang keras. Saat ini korban masih mendapatkan perawatan intensif di RS Karyadi.
Perempuan itu merupakan korban kecelakaan saat mengendarai motornya. Menurut salah satu saksi mata, perempuan yang diketahui bernama Gagat Perwitasari (18) itu sedang mengendarai motornya, Mio H 3341 FQ, menuju kawasan Tugu Muda Semarang. Namun tiba-tiba perempuan tersebut oleng ke kiri dan menabrak pohon.
"Tadi helmnya seperti hampir terbang kena angin, terus dia berusaha membetulkan helmnya dengan satu tangan tapi dia oleng dan terjatuh. Kecepatannya juga tinggi tadi," ujar warga di depan Mapolrestabes Semarang, Jl Dr Sutomo, Jumat (22/2/2013).
Peristiwa yang terjadi pukul 14.10 WIB langsung direspon sejumlah anggota kepolisian yang berada di pos segera memberi pertolongan. Salah seorang petugas kepolisian dibantu rekannya segera membopong Perwita menuju RS Karyadi.
Selain disebabkan angin yang cukup kencang, diduga Perwita juga menggunakan handphone saat mengendarai motor. Petugas kepolisian yang mengevakuasi kendaraan menemukan handphone miliknya berada di pinggir jalan dalam keadaan pecah.
Menurut adik kelas korban di SMK Texmaco, Fitrin (17), sebelum kejadian, ia sempat berbalas SMS dengan korban untuk janji bertemu di Tugu Muda. Namun saat dia menghubunginya ternyata seorang polisi yang menjawab.
"Tadi smsan terus habis itu, enggak dibalas. Saya telepon dia yang mengangkat pak polisi, saya langsung ke sini (Mapolrestabes Semarang)," ujar Fitrin.
Akibat kecelakaan tersebut Perwita tidak mengalami luka serius di fisik, namun darah mengalir banyak dari mulut dan hidungnya. Diduga ia mengalami luka dalam karena benturan yang keras. Saat ini korban masih mendapatkan perawatan intensif di RS Karyadi.
Beruntung sejumlah anggota polisi langsung membawanya untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit terdekat untuk mencegah terjadinya hal yang lebih fatal.