BANDUNG - Sejumlah ruas jalan di jalur
Majalaya-Cicalengka, Kabupaten Bandung, terputus akibat genangan banjir
luapan dari sejumlah sungai di kawasan itu, Senin (11/2/2013).
Lokasi
terparah terkena genangan banjir adalah di kawasan Cikancung, tepatnya
di persimpangan ke jalur alternatif Cijapati dan Kabupaten Garut.
"Banjir
di sini sudah berlangsung dua hari, kendaraan kecil tidak bisa lewat
karena ketinggian air mencapai 60 sentimeter," kata Dadan, seorang ojek
di persimpangan Jalan Alternatif Cijapati.
Dadan menyebutkan,
jalur itu hanya bisa dilintasi oleh kendaraan minibus ukuran sedang dan
truk, sedangkan untuk jenis sedan praktis tidak bisa melintas.
Hal yang sama juga dialami pengendara sepeda motor, sudah puluhan bahkan ratusan sepeda motor mogok akibat terrendam banjir.
"Khususnya sepeda motor jenis bebek, banyak yang mogok di sini, banjir kembali membesar sejak Minggu malam," kata Dadan.
Selain
itu, genangan banjir juga terjadi di Desa Bojong Kecamatan Majalaya
pada Minggu malam yang mengakibatkan ruas jalan sepanjang satu kilometer
terendam banjir setinggi 50 sentimeter akibat luapan Sungai Bojong
yang meluber ke tengah jalah.
"Semalaman jalan di sini seperti
sungai, mengalir deras dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter,
deras sekali," kata Dahlan, warga Bojong Majalaya.
Banjir di
kawasan itu melebar hingga ke kawasan jalan lingkar Majalaya. Banjir itu
juga akibat kondisi saluran air di lokasi itu tidak berfungsi untuk
mengalirkan air yang lebih besar.
Sementara itu banjir yang
merendam ratusan rumah di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot Kabupaten
Bandung masih berlangsung. Bahkan pada Senin pagi ketinggian banjir
kembali naik setelah permukaan Sungai Citarum kembali meluap.
Banjir
juga merendam ruas jalan Baleendah-Rancamanyar sepanjang 500 meter.
Banjir di kawasan itu berlangsung hampir sepekan.