Waktu Melintas di Jalan Siliwangi Perlu Diatur

14:29
 

Kemacetan di sekitar Jalan Siliwangi sudah semakin memprihatinkan. Meski dalam waktu dekat flyover Kalibanteng dioperasikan, tak menjamin akan bisa mengurai kemacetan di wilayah Krapyak dan Jrakah.

Sebab, kawasan itu kerap dilewati kendaraan-kendaraan besar yang keluar masuk Kawasan Industri Candi atau pintu tol Krapyak.  Rencana pelebaran jalan Siliwangi, dari simpang Hanoman hingga Jrakah (depan kampus I AIN Walisongo Semarang) dinilai langkah efektif untuk meminimalisasi kemacetan di wilayah itu. Hanya saja, itu dinilai sebagai langkah jangka pendek, sebelum ada solusi lain yang lebih efektif.

Apalagi, belum ada rekayasa lalulintas yang efektif guna mengurai penumpukan kendaraan di wilayah itu. Agung Budi Margono, Wakil Ketua Komisi C DPRD mengatakan, pelebaran jalan di Jalan Siliwangi hanya akan menjadi solusi sementara mengatasi kemacetan di wilayah itu.


Dengan segera beroperasinya flyover Kalibanteng, harus ada rekayasa lalulintas yang efektif untuk mengurai kemacetan. ”Misalnya dengan mengatur jam kendaraan angkutan barang,” kata dia.
Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang, Iswar Aminudin mengatakan, rencana pelebaran Jalan Siliwangi yang akan dikerjakan Satker Metropolitan Kota Semarang didasari pada beberapa alasan, di antaranya beberapa kondisi jalan yang menurun dengan kemiringan dianggap rentan terhadap kasus kecelakaan. Apalagi setelah turunan, di simpang Hanoman terdapat lampu lalulintas sehingga kendaraan berat susah untuk mengontrol.

”Pemecahaannya, perbaikan alinyemen (potongan memanjang) dengan mengurangi presentase kemiringan. Itu sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Selain itu, jembatan Silandak akan dilebarkan, dari lebar 24 meter menjadi 32 meter. Langkah lain, jalur keluar masuk Jalan Hanoman akan diperlebar, maka perlu penambahan lajur untuk membelok dari arah Siliwangi,” katanya.

Dilebarkan

Guna meminimalisasi kemacetan setelah flyover Kalibanteng diaktifkan, simpang Hanoman rencananya juga akan dilebarkan menjadi 32 meter dari sebelumnya yang hanya memiliki lebar 24 meter. Jalur ini nantinya akan dibagi menjadi empat lajur. Sedangkan di Jalan Siliwangi, akan ditambah sekitar 6 meter dari lebar semula sekitar 24 meter.
Pemkot Semarang dalam rencana ini berkewajiban untuk melaksanakan pembebasan lahan. ”Kebutuhan anggaran pembebasan lahan sekitar Rp 27 miliar. Tujuan utama pelebaran Jalan Siliwangi dan simpang Hanoman memang untuk mengantisipasi dan meminimalisasi kemacetan di wilayah itu setelah flyover Kalibanteng dioperasiokan,” kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang, Iswar Aminudin.

Dinas Binamarga menargetkan proses pembebasan lahan akan selesai September atau meleset akhir tahun 2013. Menurut Iswar, saat ini proses rencana pembebasan lahan sudah masuk di tahap pengurusan izin penetapan lokasi di BPPT.

”Kegiatan pelebaran jalan ini memang program Satker Metropolitan Kota Semarang. Pemkot sendiri memiliki tugas melaksanakan pembebasan lahan seluas 2087 m3, dengan rincian 22 bidang tanah serta 109,26 m3 bangunan,” katanya.
Jika semua proses bisa selesai tahun ini, harapannya tahun 2014 proyek pelebaran jalan di kawasan tersebut bisa dimulai. Tahun 2015, pembanguannnya bisa diselesaikan agar dapat meminimalisasi  kemacetan di wilayah itu.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »