Sejumlah jalur alternatif mudik Lebaran 2013 di wilayah Provinsi Banten kondisinya masih memprihatinkan. Salah satunya jalur alternatif Palima -Cinangka dengan panjang lintasan 40,9 KM. Bukan hanya rusak, minimnya penerangan jalan umum (PJU) dan rambu-rambu lalu lintas juga dikeluhkan masyarakat. Jika kondisi ini tidak segera dibenahi, dikhawatirkan akan mengancam nyawa pemudik.
Jalur alternatif yang biasa padat dilintasi pemudik dan wisatawan ini kondisinya rusak parah, tepatnya mulai dari Pal Lima hingga Pabuaran sepanjang lebih kurang 10 km. Di beberapa titik pada jalur ini, kendaraan jenis sedan harus berjalan ekstra hati-hati, sebab lubang dapat membentur bagian bawah kendaraan. Ironis, meski sudah mendekati lebaran namun jalur milik provinsi ini sama sekali belum ada tanda-tanda perbaikan.
Berdasarkan pantuan wartawan, jalur alternatif menuju obyek wisata Batu Kuwung, Karang Bolong dan Pantai Anyer ini nampak tidak pernah mulus semenjak beroperasinya penambangan pasir di wilayah Kec. Pabuaran. Perbaikan yang dilakukan pemerintah terkesan asal-asalan dan hanya buang-buang uang rakyat saja, sebab kualitas perbaikan jalan hanya bertahan tak lebih dari sebulan.
“Kaga heran kalau jalan cepet rusak. Sudah mutunya jelek, yang lewat juga tronton muatan pasir yang melebihi tonase,” ungkap Samani, 37, supir angkot, Sabtu (13/7).
Selain jalur Pal Lima-Cinangka, jalan alternatif mudik lebaran yang kondisinya rusak dan gelap yaitu jalur Serdang-Bojonegara-Pulau Ampel-Merak sepanjang 34,5 KM, jalur Taktakan-Anyar sepanjang 35,5 KM. Serang-Pandeglang-Labuan-Pasauruan-Anyar dengan panjang 106 KM, Kota Cilegon-Anyar panjang 17 KM, dan lintasan Mengger-Mandalawangi-Caringin sepanjang 28,7 KM.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Opar Sohari, membenarkan kondisi jalan yang akan dilalui pemudik baik di jalur alternatif maupun jalur utama rusak dan minim PJU serta minim rambu lalu lintas itu. “Permasalahan kondisi jalur mudik baik jalur alternatif, sebagian sedang dalam proses pengerjaan fisik oleh pihak kontraktor. Juga sudah kita bahas dalam rapat koordinasi persiapan angkutan lebaran 2013. Pada H-10 lebaran, sudah tidak ada lagi pengerjaan,” katanya.
Jalur alternatif yang biasa padat dilintasi pemudik dan wisatawan ini kondisinya rusak parah, tepatnya mulai dari Pal Lima hingga Pabuaran sepanjang lebih kurang 10 km. Di beberapa titik pada jalur ini, kendaraan jenis sedan harus berjalan ekstra hati-hati, sebab lubang dapat membentur bagian bawah kendaraan. Ironis, meski sudah mendekati lebaran namun jalur milik provinsi ini sama sekali belum ada tanda-tanda perbaikan.
Berdasarkan pantuan wartawan, jalur alternatif menuju obyek wisata Batu Kuwung, Karang Bolong dan Pantai Anyer ini nampak tidak pernah mulus semenjak beroperasinya penambangan pasir di wilayah Kec. Pabuaran. Perbaikan yang dilakukan pemerintah terkesan asal-asalan dan hanya buang-buang uang rakyat saja, sebab kualitas perbaikan jalan hanya bertahan tak lebih dari sebulan.
“Kaga heran kalau jalan cepet rusak. Sudah mutunya jelek, yang lewat juga tronton muatan pasir yang melebihi tonase,” ungkap Samani, 37, supir angkot, Sabtu (13/7).
Selain jalur Pal Lima-Cinangka, jalan alternatif mudik lebaran yang kondisinya rusak dan gelap yaitu jalur Serdang-Bojonegara-Pulau Ampel-Merak sepanjang 34,5 KM, jalur Taktakan-Anyar sepanjang 35,5 KM. Serang-Pandeglang-Labuan-Pasauruan-Anyar dengan panjang 106 KM, Kota Cilegon-Anyar panjang 17 KM, dan lintasan Mengger-Mandalawangi-Caringin sepanjang 28,7 KM.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Opar Sohari, membenarkan kondisi jalan yang akan dilalui pemudik baik di jalur alternatif maupun jalur utama rusak dan minim PJU serta minim rambu lalu lintas itu. “Permasalahan kondisi jalur mudik baik jalur alternatif, sebagian sedang dalam proses pengerjaan fisik oleh pihak kontraktor. Juga sudah kita bahas dalam rapat koordinasi persiapan angkutan lebaran 2013. Pada H-10 lebaran, sudah tidak ada lagi pengerjaan,” katanya.