Jalur Alternatif Boyolali-Jatinom Telan Korban

12:59
 


Jalur alternatif Boyolali-Jatinom Klaten di Dukuh Gumulan, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, menelan korban. Sebuah mobil Suzuki Ertiga B-1203-FKI, terperosok masuk ke parit di jalur alternatif tersebut.

Mobil baru berhenti setelah menabrak tembok pondasi bengkel milik warga setempat yang berjarak lima meter dari parit.  Akibatnya, bagian depan mobil ringsek. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal itu. Pengemudi dan penumpang mobil selamat, hanya mengalami luka lecet-lecet. 

Informasi yang dihipun Suara Merdeka di lokasi kejadian menyebutkan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.00. Semula mobil Suzuki Ertiga yang dikemudikan Ervan Harnanto, warga Dlimas, Ceper, Klaten, tersebut melaju dari arah Klaten menuju ke Semarang melalui jalur alternatif Jatinom-Boyolali. 

Pengemudi bersama sejumlah anggota keluarganya hendak menuju ke Kendal, ke rumah salah satu kerabat. Diduga mengantuk karena kelelahan usai mudik dari Jakarta beberapa hari lalu, akhirnya di lokasi kejadian, pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya.

Mobil yang ia kendarai oleng ke kanan dan keluar jalur hingga terperosok ke parit di sisi kanan seberang jalan. Beruntung saat kejadian, meski kondisi jalur relatif padat dan sempit, namun tidak sampai terjadi tabrakan dengan kendaraan lain.

Setelah masuk ke parit, mobil menabrak pondasi tembok rumah sekaligus bengkel milik Mudiyono, warga setempat. "Selain menabrak pondasi bengkel, mobil juga menyerempet pohon nangka yang ada di sisi kiri parit. Untung, semua yang ada di dalam mobil selamat. Cuma mengalami luka lecet-lecet," ulas Agung warga setempat, saksi di lokasi kejadian saat dijumpai sejumlah wartawan, usai peristiwa kecelakaan tunggal itu.  

Mengetahui ada insiden lakalantas tersebut, warga yang ada di sekitar lokasi langsung berdatangan berupaya untuk menolong pengemudi dan penumpang yang ada di dalam mobil. Kejadian ini juga dilaporkan warga ke Satlantas Polres Boyolali. 

Tak lama, petuags Satlantas tiba dan langsung mengevakuasi bangkai mobil terseut dan membawa pengemudi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.   Kapolres Boyolali AKBP Budi Haryanto melalui Kasat Lantas AKP Alil Rinenggo saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya masih mendalami kasus kecelakaan tunggal itu.

"Tidak ada korban hanya kerugian material saja," ucapnya. 
Diakui Kasat, dibading di jalur utama, kecelakaan lebih banyak terjadi di jalur-jalur alternatif. Sebab, kondisi jalur alternatif selain sempit dan bergelombang, sangat rawan kecelakaan. Atas kondisi itu, ia pun mengimbau agar para pengemudi sepeda motor mobil dan kendaraan lainnya dapat lebih berhati-hati saat melintasi jalur alternatif. 

Terkait dengan arus mudik di Boyolali, kemarin, menurutnya, telah mengalami peningkatan hingga 40 persen dibandingkan hari biasanya sebelum menjelang Lebaran. Arus lalu lintas di beberapa ruas jalan di Boyolali kini mulai padat. 

Pihaknya menghitung setiap jam saat ini ada sebanyak 1.300 unit sepeda motor pemudik, 650 unit mobil pemudik dan 150 unit bus pemudik yang masuk ke wilayah Boyolali. 

Peningkatan volume kendaraan itu tak pelak menyebabkan arus lalu lintas di jalur utama agak tersendat. Terutama di sepanjang Jalan Pandanaran, mulai dari depan Terminal Sunggingan, depan Pasar Sunggingan, depan pusat perbelanjaan Galaxi, Amigo, Luwes hingga depan Pasar Boyolali Kota. 

"Tapi secara umum, arus lalu lintas belum terjadi kemacetan panjang. Jika melihat jumlah pemudik yang melintas di wilayah Pantura dan wilayah Semarang, kami prediksi puncak arus mudik di Boyolali baru akan terjadi Rabu (7/8)," tandas Kasat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »