Jalur alternatif Boyolali-Jatinom Klaten di Dukuh Gumulan, Kelurahan
Kemiri, Kecamatan Mojosongo, menelan korban. Sebuah mobil Suzuki Ertiga
B-1203-FKI, terperosok masuk ke parit di jalur alternatif
tersebut.
Mobil baru berhenti setelah menabrak tembok pondasi bengkel milik
warga setempat yang berjarak lima meter dari parit. Akibatnya, bagian
depan mobil ringsek. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan
tunggal itu. Pengemudi dan penumpang mobil selamat, hanya mengalami luka
lecet-lecet.
Informasi yang dihipun Suara Merdeka di lokasi kejadian menyebutkan,
kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.00. Semula mobil Suzuki Ertiga
yang dikemudikan Ervan Harnanto, warga Dlimas, Ceper, Klaten, tersebut
melaju dari arah Klaten menuju ke Semarang melalui jalur alternatif
Jatinom-Boyolali.
Pengemudi bersama sejumlah anggota keluarganya hendak menuju ke
Kendal, ke rumah salah satu kerabat. Diduga mengantuk karena kelelahan
usai mudik dari Jakarta beberapa hari lalu, akhirnya di lokasi kejadian,
pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya.
Mobil yang ia kendarai oleng ke kanan dan keluar jalur hingga
terperosok ke parit di sisi kanan seberang jalan. Beruntung saat
kejadian, meski kondisi jalur relatif padat dan sempit, namun tidak
sampai terjadi tabrakan dengan kendaraan lain.
Setelah masuk ke parit, mobil menabrak pondasi tembok rumah sekaligus
bengkel milik Mudiyono, warga setempat. "Selain menabrak pondasi
bengkel, mobil juga menyerempet pohon nangka yang ada di sisi kiri
parit. Untung, semua yang ada di dalam mobil selamat. Cuma mengalami
luka lecet-lecet," ulas Agung warga setempat, saksi di lokasi kejadian
saat dijumpai sejumlah wartawan, usai peristiwa kecelakaan tunggal itu.
Mengetahui ada insiden lakalantas tersebut, warga yang ada di sekitar
lokasi langsung berdatangan berupaya untuk menolong pengemudi dan
penumpang yang ada di dalam mobil. Kejadian ini juga dilaporkan warga ke
Satlantas Polres Boyolali.
Tak lama, petuags Satlantas tiba dan langsung mengevakuasi bangkai
mobil terseut dan membawa pengemudi untuk dimintai keterangan lebih
lanjut. Kapolres Boyolali AKBP Budi Haryanto melalui Kasat Lantas AKP
Alil Rinenggo saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya masih mendalami
kasus kecelakaan tunggal itu.
"Tidak ada korban hanya kerugian material saja," ucapnya.
Diakui Kasat, dibading di jalur utama, kecelakaan lebih banyak
terjadi di jalur-jalur alternatif. Sebab, kondisi jalur alternatif
selain sempit dan bergelombang, sangat rawan kecelakaan. Atas kondisi
itu, ia pun mengimbau agar para pengemudi sepeda motor mobil dan
kendaraan lainnya dapat lebih berhati-hati saat melintasi jalur
alternatif.
Terkait dengan arus mudik di Boyolali, kemarin, menurutnya, telah
mengalami peningkatan hingga 40 persen dibandingkan hari biasanya
sebelum menjelang Lebaran. Arus lalu lintas di beberapa ruas jalan di
Boyolali kini mulai padat.
Pihaknya menghitung setiap jam saat ini ada sebanyak 1.300 unit
sepeda motor pemudik, 650 unit mobil pemudik dan 150 unit bus pemudik
yang masuk ke wilayah Boyolali.
Peningkatan volume kendaraan itu tak pelak menyebabkan arus lalu
lintas di jalur utama agak tersendat. Terutama di sepanjang Jalan
Pandanaran, mulai dari depan Terminal Sunggingan, depan Pasar
Sunggingan, depan pusat perbelanjaan Galaxi, Amigo, Luwes hingga depan
Pasar Boyolali Kota.
"Tapi secara umum, arus lalu lintas belum terjadi kemacetan panjang.
Jika melihat jumlah pemudik yang melintas di wilayah Pantura dan wilayah
Semarang, kami prediksi puncak arus mudik di Boyolali baru akan terjadi
Rabu (7/8)," tandas Kasat.