Kepolisian Resor Subang Lakukan Rekayasa Lalin

12:59
 

Jakarta -  Kepolisian Resor Subang, Jawa Barat, terus melakukan rekayasa lalu-lintas untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan total saat berlangsungnya puncak arus mudik di jalur utama pantai utara Jawa (Pantura), Jumat pagi, 2 Agustus 2013.

Terkait rekayasa arus lalu lintas Ajun Komisaris Ricko Taruna, Kepala Satlantas Polres Subang, menjelaskan "Salah satu cara dengan cara menutup ratusan titik pemutar arah. "Pemutar arah yang sudah kami tutup sebanyak 201 dari total 261 titik," jelasnya.
 
Adapun titik yang masih bisa dibuka tutup, Ricko menjelaskan, sebanyak tujuh titik. Dan sebanyak 53 titik dibuka khusus untuk kepentingan lalu-lintas warga lokal dari mulai Gamon di tapal batas Karawang hingga jembatan Sewo perbatasan dengan Indramayu sepanjang 45 kilometer.


Puncak arus mudik di jalur utama Pantura diprediksi akan terjadi sepanjang H-4 hingga H-3. Pada saat itu, secara bersamaan jutaan kendaraan roda empat dan roda dua yang muntah dari arah Jakarta menuju Cirebon, Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB dan Bali, akan memadati jalur lalu-lintas tersibuk di Indonesia itu.

Kepala Polres Subang, Ajun Komisaris Besar Chiko Ardwiatto, menaksir pada saat puncak arus mudik tersebut kendaraan yang melintas jalur Pantura akan mengalami peningkatan 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Mulai Jumat, 2 Agustus 2013, jalur Pantura akan diamankan dengan sistem pagar betis. "Setiap 200 meter dijaga dua anggota Brimob dan anggota polisi biasa," kata Chiko.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, Harlan, mengatakan pihaknya juga menempatkan 340 anggotanya dengan menempati tiga pos khusus mulai dari ruas Gamon, Pamanukan, sampai Jembatan Sewo.

"Ada yang bertugas bereng dengan polisi, tapi ada pula yang bertugas khusus mengamankan arus di lokasi-lokasi pasar tumpah," ujar Harlan. Seperti diketahui, ada empat pasar tumpah di Pantura Subang yang bakal menghadang laju kendaraan para pemudik, yakni pasar tumpah Sukamandi, Ciasem, Pamanukan, dan Pusakanagara.

"Tetapi, yang tingkat kepadatannya paling parah adalah pasar tumpah Sukamandi dan Ciasem, jaraknya pun berdekatan," ujar Herlan. Ia mewanti-wanti agar pemudik bersabar dan menjalankan kendaraannya tidak lebih dari 60 kilometer per jam. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »