Per Jam 1600 Mobil Masuk Tol di Semarang

11:11


Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan melalui Kasat Lantas AKP Gusman Fitra mengatakan, anggotanya terus melakukan pengaturan di titik perlintasan rawan kecelakaan. Di antaranya di wilayah perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Boyolali, tepatnya di area Tengaran, kemudian di titik pertemuan jalan raya dengan tol di Bawen, dan di dua persimpangan sebidang tol di Larangan dan Deres. ”Kepadatan arus terjadi karena Senin (12/8) pagi warga mulai beraktivitas kembali,” kata Kasat Lantas.

Jalur utama di Kabupaten Semarang arah Solo-Semarang juga dipadati kendaraan pribadi dan sepeda motor. Untuk menghindari penumpukan arus di Tengaran, Babadan, hingga Ungaran, Satlantas memberlakukan sistem 3-1. ”Kendaraan dari Solo menuju Semarang kami buatkan tiga lajur untuk memprioritaskan arus balik. Jika sudah imbang, akan dikembalikan menjadi dua-dua,” ujarnya.

Berdasarkan data Dishubkominfo Kabupaten Semarang selama dua hari sejak Sabtu (10/8), volume tertinggi sepeda motor terjadi pada Sabtu pukul 14.00-15.30, yakni 3.776 unit menuju arah Semarang. Untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, Dishubkominfo telah mengecek kelaikan bus dan memeriksa kesehatan para sopir. Pemeriksaan dilakukan petugas Dinas Kesehatan di Terminal Bawen. ”Sejauh ini belum ada indikasi konsumsi obat terlarang dan alkohol oleh pengemudi bus,” kata Kepala Dishubkominfo Prayitno Sudaryanto.

30 Km/Jam

Sementara itu, kepadatan arus terparah di jalur utama Solo-Semarang terjadi di jembatan dan tanjakan Kenteng, Ampel. Boyolali. Kendaraan hanya bisa melaju sekitar 30 kilometer per jam. Selain akibat lonjakan jumlah kendaraan pemudik yang hendak balik usai libur Lebaran, hal itu juga disebabkan kondisi jalan yang menanjak dan menyempit. Kasat Lantas Polres Boyolali AKP Alil Rinenggo menjelaskan, tercatat lebih dari 2.500 mobil pribadi, 3.000 lebih sepeda motor, dan ratusan bus yang masuk dan keluar wilayah Boyolali.

Jumlah itu meningkat 100 persen dibanding hari sebelumnya. Tak ayal, terjadi penumpukan kendaraan. Kebanyakan adalah mobil pribadi berpelat nomor Jakarta, Bandung, dan sejumlah kota lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Meskipun arus di Ampel mulai merayap, hingga kemarin petang tak terjadi kemacetan panjang, sebab di titik lain kondisi jalan melebar. ”Ini merupakan puncak arus balik. Arus lalu lintas merayap, tapi tetap jalan,” ujarnya.

Pihaknya telah menyiapkan jalur alternatif jika terjadi kemacetan. Kendaraan pemudik dari Solo ke arah Semarang akan dialihkan melalui jalur alternatif Bangak-Sambi-Simo-Karanggede dan Sruwen. ”Nanti dilihat kondisinya. Jika terjadi kemacetan, kami akan berlakukan sistem buka-tutup melalui jalur alternatif dan jalur lingkar,

Share this

Related Posts