Aceh adalah provinsi di ujung utara pulau Sumatera dan merupakan
provinsi paling barat di Indonesia. Sebagian jalan utama provinsi Aceh
berada di tepi pantai. Salah satunya adalah Pantai Barat Aceh, yang
mempunyai posisi strategis karena merupakan jalur strategis yang
menghubungkan Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh dengan tujuh
kabupaten/kota di wilayah pantai barat Aceh, serta menjadi salah satu
penghubung utama dengan Provinsi Sumatera Utara.
Jalan CalangTeunom merupakan bagian dari Jalur Poros Banda AcehMeulaboh, yang sangat vital bagi masyarakat di Pantai Barat Aceh. Jalur Poros Banda AcehMeulaboh yang merupakan urat nadi perekonomian bagi masyarakat, membentang mulai dari Banda AcehLhonga (Aceh Besar)-Jaya (Aceh Jaya)-Calang (Aceh Jaya)Teunom (Aceh Jaya) hingga Meulaboh (Aceh Barat). Jalur poros ini terputus akibat gempa dan tsunami tahun 2004, sehingga ekonomi masyarakat khususnya di Pantai Barat Aceh lumpuh.
Untuk mengembalikan fungsi jalan CalangTeunom tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum membangun kembali dan meningkatkan kapasitas infrastruktur jalan yang rusak sepanjang 20,2 km dengan lebar pelarasan aspal dari 6 meter menjadi 9 meter. Jalan yang terletak di antara Kecamatan Teunom dan Kecamatan Kruengsabe Aceh Barat tersebut merupakan bagian utama dari jalan nasional, yang didalamnya terdapat restorasi ekologi dan lingkungan, serta sarana air lainnya.
Dengan dibangunnya jalan baru tersebut, jarak tempuh MeulabohBanda Aceh yang tadinya ditempuh dalam waktu 4-5 jam, sekarang dipersingkat menjadi 3,5 jam. Manfaat lain dari pembangunan infrastruktur jalan tersebut adalah Tingkat aksesibilitas dan layanan jalan semakin meningkat serta pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin cepat.
Selain itu, Jarak tempuh antarkota kota besar di lintas barat provinsi Aceh kini semakin cepat. Melalui pembangunan jalan Calang-Teunom ini diharapkan dapat mengantisipasi mobilitas arus transportasi yang meningkat tiap tahunnya. Wilayah daerah Aceh Barat dan sekitarnya pun nantinya akan lebih cepat berkembang. Hadirnya Jalan Calang-Teunom yang tembus sejak tahun 2012, telah memberikan harapan baru bagi masyarakat Aceh pasca-tsunami sembilan tahun yang lalu. Tak heran, geliat ekonomi kini sem meningkat
Jalan CalangTeunom merupakan bagian dari Jalur Poros Banda AcehMeulaboh, yang sangat vital bagi masyarakat di Pantai Barat Aceh. Jalur Poros Banda AcehMeulaboh yang merupakan urat nadi perekonomian bagi masyarakat, membentang mulai dari Banda AcehLhonga (Aceh Besar)-Jaya (Aceh Jaya)-Calang (Aceh Jaya)Teunom (Aceh Jaya) hingga Meulaboh (Aceh Barat). Jalur poros ini terputus akibat gempa dan tsunami tahun 2004, sehingga ekonomi masyarakat khususnya di Pantai Barat Aceh lumpuh.
Untuk mengembalikan fungsi jalan CalangTeunom tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum membangun kembali dan meningkatkan kapasitas infrastruktur jalan yang rusak sepanjang 20,2 km dengan lebar pelarasan aspal dari 6 meter menjadi 9 meter. Jalan yang terletak di antara Kecamatan Teunom dan Kecamatan Kruengsabe Aceh Barat tersebut merupakan bagian utama dari jalan nasional, yang didalamnya terdapat restorasi ekologi dan lingkungan, serta sarana air lainnya.
Dengan dibangunnya jalan baru tersebut, jarak tempuh MeulabohBanda Aceh yang tadinya ditempuh dalam waktu 4-5 jam, sekarang dipersingkat menjadi 3,5 jam. Manfaat lain dari pembangunan infrastruktur jalan tersebut adalah Tingkat aksesibilitas dan layanan jalan semakin meningkat serta pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin cepat.
Selain itu, Jarak tempuh antarkota kota besar di lintas barat provinsi Aceh kini semakin cepat. Melalui pembangunan jalan Calang-Teunom ini diharapkan dapat mengantisipasi mobilitas arus transportasi yang meningkat tiap tahunnya. Wilayah daerah Aceh Barat dan sekitarnya pun nantinya akan lebih cepat berkembang. Hadirnya Jalan Calang-Teunom yang tembus sejak tahun 2012, telah memberikan harapan baru bagi masyarakat Aceh pasca-tsunami sembilan tahun yang lalu. Tak heran, geliat ekonomi kini sem meningkat