Gubernur Papua Lukas Enembe berharap Jembatan Holtekamp mampu menjadi
Icon atau Landmark Papua yang selama ini tertinggal dibidang
infrastruktur khususnya jalan dan jembatan. Dengan dibangunnya jembatan
ini, kata Lukas menunjukkan kalau Pemerintah Indonesia serius terhadap percepatan pembangunan di Papua.
Seperti dikutip dari www.pu.go.id, Lukas juga mengatakan, Jembatan Holtekamp diharapkan mampu menjadi perekat antara Indonesia dan Papua New Guine. Gubernur Papua berharap tahun 2014 konstruksi jembatan Holtekamp sudah dimulai. Dia juga mengiginkan Holtekamp dapat rampung dalam 1 – 2 tahun anggaran.
“Mau tidak mau, suka tidak suka kita berada di pintu Gerbang Kawasan negara-negara Pasifik. Holtekamp harus segara dibangun dan menjadi Icon. Ini sangat prestisius untuk Indonesia bukan Papua,” tegas Lukas Enembe usai berdialog dengan Tim Rombongan Komisi V DPR RI yang tengah melakukan Kunker ke Jayapura.
Menurut Lukas, jalan yang ada adalah peningggalan Belanda. Dan untuk saat ini kondisinya rawan dengan kemacetan khususnya di Kota Jayapura. Oleh karena ke depan perlu dibangun jalan alternatif yang mampu memecah kemacetan lalu lintas sekaligus dan mempercepat perkembangan perekonomian di tanah Papua. Dana pembiayaan berasal dari sharing antara Pemrov-Pemkab dan Pemerintah Pusat dengan pembagian Pemda 30% dan Pusat 70%.
Presiden SBY sendiri juga telah menyetujui pembangunan jembatan ini. Pasalnya, jembatan ini selain akan membanggakan masyarakat Papua juga menjadi Landmark Kota Jayapura sekaligus berfungsi sebagai pintu gerbang menuju kawasan Negara-negara Pasifik. Disisi lain, Jembatan Holtikamp akan berkoneksitas dengan ruas Jalan Jayapura- Sentani, dan Ring Road Jayapura.
Seperti dikutip dari www.pu.go.id, Lukas juga mengatakan, Jembatan Holtekamp diharapkan mampu menjadi perekat antara Indonesia dan Papua New Guine. Gubernur Papua berharap tahun 2014 konstruksi jembatan Holtekamp sudah dimulai. Dia juga mengiginkan Holtekamp dapat rampung dalam 1 – 2 tahun anggaran.
“Mau tidak mau, suka tidak suka kita berada di pintu Gerbang Kawasan negara-negara Pasifik. Holtekamp harus segara dibangun dan menjadi Icon. Ini sangat prestisius untuk Indonesia bukan Papua,” tegas Lukas Enembe usai berdialog dengan Tim Rombongan Komisi V DPR RI yang tengah melakukan Kunker ke Jayapura.
Menurut Lukas, jalan yang ada adalah peningggalan Belanda. Dan untuk saat ini kondisinya rawan dengan kemacetan khususnya di Kota Jayapura. Oleh karena ke depan perlu dibangun jalan alternatif yang mampu memecah kemacetan lalu lintas sekaligus dan mempercepat perkembangan perekonomian di tanah Papua. Dana pembiayaan berasal dari sharing antara Pemrov-Pemkab dan Pemerintah Pusat dengan pembagian Pemda 30% dan Pusat 70%.
Presiden SBY sendiri juga telah menyetujui pembangunan jembatan ini. Pasalnya, jembatan ini selain akan membanggakan masyarakat Papua juga menjadi Landmark Kota Jayapura sekaligus berfungsi sebagai pintu gerbang menuju kawasan Negara-negara Pasifik. Disisi lain, Jembatan Holtikamp akan berkoneksitas dengan ruas Jalan Jayapura- Sentani, dan Ring Road Jayapura.