Dalam percepatan ini Pemprov mengubah konsep dengan menjadikan dua ruas yang ada menjadi jalur khusus bus TransJakarta dan angkutan umum.
"Dari enam ruas rencananya mau dibikin Tol Dalam Kota. Kami ubah yang dua ruas buat TransJakarta dan transportasi massal lainnya. Dua ruas ini jadi jalan layang non tol," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota Jakarta, Rabu 27 November 2013.
Ahok, sapaan Basuki menjelaskan, perubahan ini sebagai upaya mendorong masyarakat agar meninggalkan kendaraan pribadi. Ini juga sebagai kelanjutan dari sterilisasi jalur TransJakarta yang telah berjalan sejak awal bulan lalu.
Dua ruas jalan layang non tol itu akan diperuntukan bagi TransJakarta koridor XIII jurusan Ciledug-Blok M, XIV Pondok Kelapa-Blok M, dan XV Universitas Indonesia-Manggarai. "Tadinya jalur itu mau digabung dengan kendaraan umum lainnya, sekarang tidak," ucap dia.
Pembangunan enam ruas jalan baru ditargetkan selesai pada tahun 2022. Jika rampung, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development.
Untuk pembangunan ruas jalan ini Pemprov telah menyiapkan anggaran sebesar Rp42 triliun. Anggaran ini telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017.
sumber: viva