Pembongkaran menggunakan dua alat berat dilakukan sejak Jumat (21/2) kemarin dan ditargetkan tuntas dalam 15 hari ke depan. Dua alat berat itu digunakan untuk memasang dressing dan mengambil pangkom atau bak kontrol raksasa. Terlihat tiga titik gorong-gorong sudah dibongkar dan pangkomnya diangkat ke permukaan. Satu titik gorong-gorong diduga menjadi penyebab banjir lantaran tersumbat oleh longsoran yang masuk ke dalam gorong-gorong.
Kasie Pengendalian Sarana dan Prasarana Jaringan Utilitas Sudin Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Timur, Supriyatno membenarkan, gorong-gorong yang ditanam di kedalaman 4,2 meter ini terpaksa dibongkar kembali. Sebab, ada kesalahan pemasangan oleh pihak kontraktor. Sehingga lubang gorong-gorong berdiameter 1,4 meter itu tertutup oleh longsoran tanah di sekitar gorong-gorong. Akibatnya air tak bisa mengalir secara normal dan meluap ke pemukiman warga.
"Kita targetkan dalam waktu 15 hari gorong-gorong yang dibongkar ini bisa dipasang rapih kembali. Semua ini tanggung jawab PT Wasko, selaku kontraktor yang menggarap proyek tersebut. Ini sebagai bentuk sanksi terhadap kontraktor yang lalai, harus tanggung jawab merapihkan pekerjaannya," ujar Supriyatno, Sabtu (22/2).
Menurutnya, ada kesalahan dalam pemasangan gorong-gorong. Bahkan ada di satu titik yang posisinya menikung sehingga berlubang. Nantinya harus digeser dan diluruskan agar tak berlubang lagi. Ia menilai semua ini terjadi akibat kelalaian pekerja di lapangan.
sumber:bjkt