Genap 6 bulan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang
oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), rupanya tak bisa
mengatasi masalah kemacetan secara permanen. Pengendara yang melintas di
Tanah Abang bergelut lagi dengan kemacetan.
Pantauan detikcom, Sabtu (15/2/2014), kemacetan di Pasar Tanah Abang terjadi dari semua arah jalan yang masuk di titik tengah pasar Tanah Abang. Kendaraan dari Jl Kebon Sirih, Jl Cideng Timur dan Kota Bambu tumpah ruah saling berebut untuk bisa melewati tanah abang.
PKL yang dulu berjejer memadati jalanan, sudah tak tampak. Tapi lokasi bekas PKL itu kini berganti menjadi parkir liar. Mobil-mobil pribadi di Jl KH Mas Mansyur atau mengarah Karet sengaja diparkir di depan toko-toko secara sembarang.
Tak hanya mobil pribadi, termasuk mobil box dan truk barang ikut parkir di pinggir jalan. Beberapa tampak sedang bongkar muat. Di depan toko-tokoh itu juga tampak masih ada pedagang buah yang nangkring di pinggir jalan.
Akibatnya, terjadi penyempitan jalan menjadi satu lajur untuk pengendara baik motor dan mobil serta angkutan umum yang mengarah ke Karet dari Cideng.
Tak hanya parkir liar mobil pribadi dan kendaraan pengangkut barang, jika ditelusuri ujung kemacetan, tampak juga karena angkot yang sembarang ngetem atau membawa penumpang di tengah jalan.
Belum lagi motor-motor yang melawan arus. Di antaranya tampak melawan arah menuju ke arah Stasiun Tanah Abang ataupun Jalan Cideng Timur.
Satu lagi, kondisi ini diperparah dengan porter yang sibuk hilir mudik mengangkut barang-barang baik didorong dengan troli ataupun diangkat di punggung.
Tiinn...tiinn...!!! Perang klakson para pengendera saling berebut jalan, beradu dengan pejalan kaki, porter dan penjaja buah.
Pantauan detikcom, Sabtu (15/2/2014), kemacetan di Pasar Tanah Abang terjadi dari semua arah jalan yang masuk di titik tengah pasar Tanah Abang. Kendaraan dari Jl Kebon Sirih, Jl Cideng Timur dan Kota Bambu tumpah ruah saling berebut untuk bisa melewati tanah abang.
PKL yang dulu berjejer memadati jalanan, sudah tak tampak. Tapi lokasi bekas PKL itu kini berganti menjadi parkir liar. Mobil-mobil pribadi di Jl KH Mas Mansyur atau mengarah Karet sengaja diparkir di depan toko-toko secara sembarang.
Tak hanya mobil pribadi, termasuk mobil box dan truk barang ikut parkir di pinggir jalan. Beberapa tampak sedang bongkar muat. Di depan toko-tokoh itu juga tampak masih ada pedagang buah yang nangkring di pinggir jalan.
Akibatnya, terjadi penyempitan jalan menjadi satu lajur untuk pengendara baik motor dan mobil serta angkutan umum yang mengarah ke Karet dari Cideng.
Tak hanya parkir liar mobil pribadi dan kendaraan pengangkut barang, jika ditelusuri ujung kemacetan, tampak juga karena angkot yang sembarang ngetem atau membawa penumpang di tengah jalan.
Belum lagi motor-motor yang melawan arus. Di antaranya tampak melawan arah menuju ke arah Stasiun Tanah Abang ataupun Jalan Cideng Timur.
Satu lagi, kondisi ini diperparah dengan porter yang sibuk hilir mudik mengangkut barang-barang baik didorong dengan troli ataupun diangkat di punggung.
Tiinn...tiinn...!!! Perang klakson para pengendera saling berebut jalan, beradu dengan pejalan kaki, porter dan penjaja buah.