“Jenis kendaraan dan nomor kendaraannya sudah diketahui,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Senin (10/2). Dijelaskan Rikwanto, langkah kordinasi dengan TNI atau pihak terkait lainnya akan dilakukan jika dalam penelusuran ada indikasi pelakunya melibatkan oknum aparat TNI. “Jika indikasi pelakunya ke oknum aparat tersebut, maka kita libatkan TNI untuak menemukan pelakunya,” tandasnya.
Rikwanto tidak menampik jika ada kemungkinan pelakunya adalah oknum TNI. “Bisa saja. Ini masih di dalami dari ciri-ciri pelaku dan asalnya darimana,” ujarnya. Selain itu, kata Rikwanto, pihaknya juga sudah mengantongi ciri-ciri pelaku pengrusakan yang diketahui menumpang 20 sepeda motor. “Kami masih susuri dan dalami CCTV di lokasi kejadian,” katanya lagi.
Lebih lanjut Rikwanto menjelaskan, perusakan berawal dari kejadian adu pukul anggota lantas dengan dua orang yang berboncengan satu sepeda motor di perempatan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2) malam sekitar pukul 21.30. Saat itu, petugas lalu lintas menghentikan semua kendaraan karena akan melintas rombongan Wakil Presiden. Namun dua orang yang berboncengan sepeda motor memaksa masuk dan akhirnya terjadi adu pukul dengan polisi. “Hasil penelusuran penyidik diduga perusakan pos lantas, karena perseteruan ini,” kata Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan ciri-ciri dua orang yang berboncengan sepeda motor itu sedang di dalami. Ia menjelaskan ciri-ciri yang bisa dikenali sementara ini terhadap dua orang itu adalah berambut cepak. “Saat kejadian tidak mengenakan helm, menggunakan celana pendek dan mengenakan kaos,” katanya.