Jakarta - Bus tingkat City Tour Jakarta semakin
diminati warga. Jika sebelumnya sepi penumpang, di hari libur ini,
peminatnya justru membludak.
Seperti yang terlihat di halte Bundaran HI, tepatnya di depan Hotel Grand Hyatt. Ratusan penumpang tampak mengantre menunggu bus andalan Dinas Pariwisata DKI Jakarta tersebut.
Para calon penumpang bahkan hingga ke badan jalan karena halte penuh. Padahal tidak semua bus tingkat berhenti di halte tersebut karena penumpang di dalamnya juga sudah penuh.
"Saya sudah nunggu dari jam 14.30 WIB," kata salah seorang penumpang, Anindita (16) di Halte Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/3/2014).
Gadis yang tinggal di Benhil ini datang ke Bundaran HI bersama empat orang temannya. Mereka berniat menghabiskan hari libur dengan mencoba bus wisata yang baru beroperasi sejak seminggu yang lalu. Namun hingga sudah menanti hingga 1,5 jam, ia dan kawan-kawannya belum juga dapat menikmati bus itu.
"Dari tadi sudah ada 6 bus yang lewat. Tapi penuh terus, banyak yang nggak berhenti juga," keluhnya.
Sementara ketika bus tersebut datang, mereka harus berebut dengan ratusan penumpang lainnya. Sehingga Anindita dan kawan-kawan memilih untuk menanti bus selanjutnya.
Seperti yang terlihat di halte Bundaran HI, tepatnya di depan Hotel Grand Hyatt. Ratusan penumpang tampak mengantre menunggu bus andalan Dinas Pariwisata DKI Jakarta tersebut.
Para calon penumpang bahkan hingga ke badan jalan karena halte penuh. Padahal tidak semua bus tingkat berhenti di halte tersebut karena penumpang di dalamnya juga sudah penuh.
"Saya sudah nunggu dari jam 14.30 WIB," kata salah seorang penumpang, Anindita (16) di Halte Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/3/2014).
Gadis yang tinggal di Benhil ini datang ke Bundaran HI bersama empat orang temannya. Mereka berniat menghabiskan hari libur dengan mencoba bus wisata yang baru beroperasi sejak seminggu yang lalu. Namun hingga sudah menanti hingga 1,5 jam, ia dan kawan-kawannya belum juga dapat menikmati bus itu.
"Dari tadi sudah ada 6 bus yang lewat. Tapi penuh terus, banyak yang nggak berhenti juga," keluhnya.
Sementara ketika bus tersebut datang, mereka harus berebut dengan ratusan penumpang lainnya. Sehingga Anindita dan kawan-kawan memilih untuk menanti bus selanjutnya.