Jalan Daan Mogot KM 13 depan kantor Samsat Jakarta Barat sedang dalam perbaikan. Namun, perbaikan itu dikeluhkan pengguna jalan dikarenakan jalan jadi berdebu.
Debu yang menganggu pengguna jalan tidak hanya terjadi siang hari. Pada malam hari debu yang diakibatkan pasir untuk perbaikan jalan juga sangat mengganggu pengendara.
Pandangan negatif muncul dari Bima, pengendara sepeda motor yang kerap melintas di jalan Daan Mogot dari arah Cengkareng menuju Pesing. Menurutnya, perbaikan jalan yang hanya menguruk dengan batu dan pasir malah membuat jalan menjadi tidak rata dan membahayakan.
"Dikala hujan, jalan menjadi licin dan dikala panas sangat berdebu. Kalau rata mending, ya ini bergelombang," kata Bima saa ditemui di lokasi, Rabu (5/3/2014).
Bima juga meminta agar ditempatkan polisi untuk mengatur lalu lintas sekitar ketika kepadatan arus lalu lintas terjadi. "Biasanya pagi ada, tapi ngga setiap hari, dan itu menyebabkan timbulnya pak ogah yang memaksa kami untuk membayar," tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sejak Senin (13/1) hingga Kamis (6/2) ruas jalan Daan Mogot kerap mengalami kepadatan arus lalu lintas khsusunya saat jam-jam sibuk yang diakibatkan oleh sejumlah genangan dan jalan berlubang. Pihak terkait yang memiliki kewenangan itu pun langsung mengambil langkah untuk menanganinya dengan melakukan penutupan lubang sementara dan meninggikan jalan setinggi 40 cm dengan Makadam sepanjang 100 meter yang dianggap parah sejak Jumat (7/1) malam di KM 13, depan kantor Samsat wilayah Jakarta Barat.