"Di wilayah Cilandak itu ada 5 strong point, dan menjadi titik penjagaan khusus. Karena di wilayah kita terdapat banyak trayek angkot lintas wilayah," ungkap Kompol HM Sungkono, Kapolsek Cilandak, Kamis (6/3).
Sungkono mengatakan, penentuan strong point berdasarkan banyaknya laporan tindak kejahatan dari masyarat. Sehingga akan ada penjagaan khusus di daerah tersebut. "Iya setiap minggu, bulan akan kita evaluasi. Tidak menetap di satu titik saja," tuturnya.
Ia menyebut, 5 titik yang menjadi perhatian khusus yaitu di Perempatan RS Fatmawati, di perempatan Jl Cipete Raya dengan Jl Fatmawati Raya, sepanjang Jl Pangeran Antasari, dan Terminal Lebak Bulus. "Kalau di jalur Jl Fatmawati itu point untuk kita bisa bergerak ke Jl TB Simatupang dan sekitarnya, karena banyak angkot lintas malam. Kalau di Jl Antasari banyak motor trek-trekan," jelasnya.
Khusus untuk angkot yang kerap digunakan sebagai alat kejahatan, Sungkono meminta kepada pemilik angkot selektif dalam mempekerjakan sopirnya. "Harus jelas asal usulnya, KTP dan tempat tinggal harus sesuai. Dan hati-hati sama sopir tembak," pesannya.
Sebelumnya, pada Selasa (4/3) pihak Polsek Cilandak baru saja membekuk pelaku pencurian minimarket yang beraksi dengan menggunakan angkot D02 Pondok Labu-Ciputat. Angkot ini disewa para pelaku dari sopir aslinya. "Pelakunya juga sopir tembak. Kalau pagi sopir aslinya, lalu malam pelaku yang membawanya," tandas Sungkono