Semarang - Tepat di hari Kartini 21 April 2014, Kapolri
Jenderal Polisi Sutarman membukan konferensi yang diikuti oleh para
polwan di Semarang. Pesertanya tidak hanya dari anggota Polri, namun
polwan dari sejumlah negara di Asia.
Acara tersebut adalah The 2nd Asia regional Women Police Conference bertempat di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), tepatnya berada di kawasan komplek Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Ratusan peserta yang hadir dalam pertemuan bertema "Strengthening and Empowering Women Police" itu mewakili 14 negara yang tergabung dalam Internasional Association of Women Police (IAWP).
Dengan dibukanya pertemuan dan konferensi Polwan se-Asia itu, Kapolri berharap semakin terjalin kerjasama Internasional antara polwan di berbagai negara untuk menangani kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak.
"Perlu kerjasama penanganan kasus-kasus yangg melibatkan perempuan dan anak seperti kejahatan seksual dan lainnya. Dengan kondisi ini perlu kerjasama internasional terutama polwan untuk menyatukan visi dan presepsi," kata Kapolri usai membuka acara, Senin (21/4/2014).
"Kejahatan trans nasional terus meningkat terutama yang melibarkkan perempuan dan anak," imbuhnya.
Ketua Panitia The 2nd Asia Regional Women Police Conference, Brigadir Jenderal Polisi Soepartiwi mengatakan ratusan polwan yang hadir terdiri dari delegasi peserta negara Asia dari Bangladesh, Malaysia, Filipina dan Srilangka. Kemudian delegasi peninjau dari Kanada, Myanmar, Maladewa, Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan pembicara dari Amerika, Inggris, Australia, dan Bangladesh.
Acara tersebut adalah The 2nd Asia regional Women Police Conference bertempat di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), tepatnya berada di kawasan komplek Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Ratusan peserta yang hadir dalam pertemuan bertema "Strengthening and Empowering Women Police" itu mewakili 14 negara yang tergabung dalam Internasional Association of Women Police (IAWP).
Dengan dibukanya pertemuan dan konferensi Polwan se-Asia itu, Kapolri berharap semakin terjalin kerjasama Internasional antara polwan di berbagai negara untuk menangani kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak.
"Perlu kerjasama penanganan kasus-kasus yangg melibatkan perempuan dan anak seperti kejahatan seksual dan lainnya. Dengan kondisi ini perlu kerjasama internasional terutama polwan untuk menyatukan visi dan presepsi," kata Kapolri usai membuka acara, Senin (21/4/2014).
"Kejahatan trans nasional terus meningkat terutama yang melibarkkan perempuan dan anak," imbuhnya.
Ketua Panitia The 2nd Asia Regional Women Police Conference, Brigadir Jenderal Polisi Soepartiwi mengatakan ratusan polwan yang hadir terdiri dari delegasi peserta negara Asia dari Bangladesh, Malaysia, Filipina dan Srilangka. Kemudian delegasi peninjau dari Kanada, Myanmar, Maladewa, Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan pembicara dari Amerika, Inggris, Australia, dan Bangladesh.
"Akpol dipilih karena memiliki 'venue' yang memadai untuk
penyelenggaraan kegiatan itu," tandas polwan yang juga menjabat sebagai
Direktur Eksekutif JCLEC itu.
Rangkaian acara sudah dimulai sejak hari Minggu kemarin yaitu dengan parade di Car Free Day dari lapangan Pancasila menyusuri Jalan Pahlawan menuju Polda Jateng. Kemudian selama dua hari mulai hari ini hingga hari Selasa (22/4) besok, konferensi akan digelar. Sedangkan pada hari Rabu (23/4) mendatang direncanakan peserta konferensi akan mengunjungi Candi Borobudur.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar mengatakan dipilihnya tanggal 21 April sebagai hari pelaksanaan konfrensi menjadi momentum bagi polwan untuk membangun kemitraan. Menurutnya polwan sangat cocok mengatasi kasus yang melibatkan perempuan maupun anak, namun selama ini jumlahnya masih sangat kurang terutama di Indonesia.
"Semangat hari Kartini dengan dipilih 21 April, ini momentum bagi indonesia, mendobrak diskriminasi wanita. Tahun ini Polri menambah 7 ribu personel polwan, untuk menangani anak yang mengalami kekerasan, polwan menyampaikan lebih mudah," ujarnya.
Rangkaian acara sudah dimulai sejak hari Minggu kemarin yaitu dengan parade di Car Free Day dari lapangan Pancasila menyusuri Jalan Pahlawan menuju Polda Jateng. Kemudian selama dua hari mulai hari ini hingga hari Selasa (22/4) besok, konferensi akan digelar. Sedangkan pada hari Rabu (23/4) mendatang direncanakan peserta konferensi akan mengunjungi Candi Borobudur.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar mengatakan dipilihnya tanggal 21 April sebagai hari pelaksanaan konfrensi menjadi momentum bagi polwan untuk membangun kemitraan. Menurutnya polwan sangat cocok mengatasi kasus yang melibatkan perempuan maupun anak, namun selama ini jumlahnya masih sangat kurang terutama di Indonesia.
"Semangat hari Kartini dengan dipilih 21 April, ini momentum bagi indonesia, mendobrak diskriminasi wanita. Tahun ini Polri menambah 7 ribu personel polwan, untuk menangani anak yang mengalami kekerasan, polwan menyampaikan lebih mudah," ujarnya.