Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, bermula pada Sabtu 26 april 2014 sekitar jam 4.00, Azwar tiba di kantor unit PPA Polda Metro Jaya, dimana yang bersangkutan merupakan tersangka perbuatan cabul atau sodomi terhadap anak bersama dengan tersangka Awan Zaenal, dan Syahrial pada bulan Pebruari 2014 dan 17 Maret 2014.
Dimana Azwar melakukan sodomi terhadap korban secara bergantian dan ada yang menyodomi, dan ada yang memegang korban serta ada juga yang menjaga pintu. Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan barang bukti dan keterangan tersangka yang terlebih dahulu ditangkap. Selanjutnya penyidik melakukan interview terhadap Azwar pukul 05.00 Wib dan lanjut istirahat hingga pukul 10.00 Wib.
Kemudian, katanya, sekitar pukul 11.55 Wib, Azwar ijin ke kamar mandi untuk buang air besar atau BAB, kemudian diantar oleh satu orang anggota Brigadir Ariston dan dibantu dengan seorang lagi pekerja harian lepas (PHL) masuk menuju toliet dan Azwar menutupnya.
Namun, sekitar 5 menit kemudian anggota merasa curiga dan PHL mendengar suara seperti orang ngorok, lalu Brigadir Ariston memanggil Bripka Hari untuk membantu mendobrak. Saat Bripka Hari mendobrak pintu, ternyata tubuh Azwar sudah melintang di lantai toilet, setelah itu 3 anggota membawa Azwar ke Dokkes Polda Metro Jaya yang tak jauh jaraknya, kemudian dilakukan pertolongan pertama.
"Dan diduga Azwar telah meminum cairan beracun dan cairan itu masih tersisa dimulutnya, sekitar 15 menit kemudian tersangka Azwar dirujuk ke RS Polri Kramatjati. Azwar tiba di UGD RS Polri 45 menit, kemudian sekitar pukul 18.00 Wib penyidik mendapat kabar dari RS bahwa yang bersangkutan telah meninggal dunia," ungkapnya.
Hasil olah TKP di kamar mandi, lanjutnya, penyidik pada waktu pintu mendobrak karena terdengar ada yang terjatuh. Hasil TKP, polisi menemukan satu botol forstex di sisi tubuh Azwar dalam keadaan tutupnya terbuka dan cirannya berceceran. "Diduga Azwar meminum cairan tersebut utk bunuh diri karena malu atas perbuatannya," imbuhnya,
Saat ini jenazah Azwar sedang dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya. Dan satu botol forstex sudah disita sebagai barang bukti dan dibawa ke RS Polri Jakarta Timur untuk sebagai pembanding.