Jakarta - Sudah empat kali dalam
bulan ini Sofyan berurusan dengan tukang tambal ban. Keempat kalinya
juga ban sepeda motornya bocor tertusuk paku.
Jalan yang banyak paku itu di Jalan Hasyim Ashari sampai Daan Mogot,
Pesing. Wah, sering sekali disitu ada paku. Saya juga sering kena. Juga
di Jalan Pramuka yang mengarah ke Rawamangun, katanya, Selasa (23/9)
malam.
Malam itu, Sofyan menambal ban yang kena paku di Jalan Pramuka. Saat
ban terasa kempis, saat itu pula dia tiba di tukang tambal ban yang
tidak jauh dari Hotel Sentral. Di situ, sudah ada 5 orang lain yang
mengalami nasib serupa. Ada juga orang yang sial karena harus ganti ban.
Kalau nambal ban tarifnya sekitar Rp8.000. Kalau ganti ban dalam,
kena harga Rp40 ribu. Padahal, ban yang ditawarkan bukan ban yang
kualitas bagus. Ini ban yang saya pakai baru ganti dua hari lalu. Kalau
kita enggak mau bayar sesuai dengan tarif yang mereka tetapkan,
bisa-bisa ban sepeda motor kita enggak di-benerin, kata warga Cempaka
Putih yang bekerja di kawasan Cengkareng itu.
Hal serupa dialami Rian. Dia heran, dalam satu waktu yang sama, bisa 4
orang menambalkan ban sepeda motor. Pakunya kecil, paling 1 cm. Tapi
begitu kena, angin langsung habis dan sepeda motor goyang. Kalau enggak
cekatan, bisa jatuh, apalagi kalau kecepatan tinggi, katanya.
Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum dan Pembinaan Direktorat Lalu
Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono mengatakan,
pihaknya mulai mendengar kembali ban sepeda motor kempis karena melindas
paku. Memang ada laporan tebar paku main lagi. Namun, kami belum
bisa mendeteksi ruas jalan yang dijadikan medannya. Kami juga mendengar
muncul tambal ban keliling, tuturnya kemarin.
Menurut Hindarsono, Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan tetap
rutin membersihkan jalan dengan mobil bermagnet. Selain itu, mereka juga
menyambangi tambal ban pinggir jalan. Kami imbau masyarakat mau
menginformasikan lokasi dan waktu yang kerap terjadi tebaran paku ke TMC
(Traffic Management Center) atau polisi terdekat. Informasi ini
memudahkan kami memetakan dan membersihkan paku, tuturnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto
mengatakan, selama ada tukang tambal ban, berarti akan ada kendaraan
yang bannya tertusuk paku. Sebab, hanya tukang tambal ban yang
berkepentingan dengan ban bocor.
"Sekarang, berani atau berniat tidak Pemprov DKI Jakarta menyatakan Jakarta bebas dari paku," ujarnya