NTMC - Polda Metro Jaya mendata, angka kriminalitas saat bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri diperkirakan akan meningkat. Untuk itu polisi dan masyarakat harus bersinergi untuk mengurangi angka kriminalitas tersebut.
"Mendekati puasa dan Idul Fitri, diperkirakan street crime (kriminal jalanan) meningkat," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi M. Iqbal kepada wartawan.
Kombes Pol Iqbal menambahkan, dengan meningkatnya angka kejahatan, pihak kepolisian akan meningkatan patroli untuk menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Selain itu, masyarakat harus lebih waspada dan bersinergi dengan pihak kepolisian dengan melaporkan apapun yang terjadi di wilayahnya," jelas Kombes Pol Iqbal.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengungkapkan, selama bulan Ramadhan, pihaknya akan melakukan Operasi Cipta Kondisi.
"Operasi ini bertujuan untuk menekan angka kriminalitas. Operasi ditekankan di sejumlah titik rawan kejahatan dan keramaian di wilayah hukum Polda Metro Jaya," kata Kombes Pol Krishna.
Menjelang bulan Ramadhan, kata Kombes Pol Krishna, perampokan minimarket diperkirakan semakin marak. Sejumlah minimarket di kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Bekasi sudah disatroni. Alhasil, lebih dari lima minimarket merugi puluhan juta rupiah karena ulah perampok yang menggunakan senjata api saat beraksi.
Nantinya menjelang Hari Raya Idul Fitri modus kejahatan akan beralih dengan perampokan rumah-rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya yang sedang mudik.
Untuk itu, polisi akan melakukan patroli ke sejumlah titik yang rawan dengan perampokan rumah kosong dan meminta warga sekitar agar peduli dengan lingkungan sekitar jika ada tetangganya yang meninggalkan rumah saat mudik.
Sementara menjelang Idul Fitri, perampokan beralih ke stasiun dan terminal. Untuk di terminal modus kejahatan yang belakangan selalu terjadi, modusnya pelaku menjual kacamata atau jam tangan.
Modus ini dilakukan saat pelaku naik ke bus atau menghampiri pemudik yang tengah menunggu di sekitar terminal. Pelaku kemudian menawarkan jam atau kacamata yang mereka jual, jika lengah, maka mereka akan mengambil barang-barang pribadi korban.