NTMC POLRI – Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengatakan, Polda Jawa Timur telah memeriksa 11 orang diduga sebagai petinggi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pemeriksaan dilakukan untuk menyelidiki keterlibatan 11 orang tersebut dalam perekrutan anggota Gafatar.
“Sidik jari mereka juga sudha diambil,” kata Saifullah, kemarin.
Sebelas orang tersebut, kata Saifullah, berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta. “Sebelas orang itu sudah dikembalikan ke daerah asal masing-masing dengan dikawal polisi,” ujar Saifullah.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan polisi belum menahan eks pengikut Gafatar yang diduga sebagai perekrut anggota maupun petinggi organisasi itu. "Belum ada yang dijadikan tersangka atau kami tahan," ujarnya.
Senin lalu, Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kelompok Gafatar merupakan ancaman serius karena mereka berencana mendirikan negara sendiri. Polri menemukan struktur pemerintahan terselubung milik Gafatar.
Dalam struktur pemerintahan itu, kata Badrodin, terdapat susunan gubernur, bupati, dan kepala bagian. Ia menyatakan struktur tersebut ditemukan di laptop milik anggota Gafatar. Karena itu, Badrodin berharap anggota Gafatar tak hanya diberi pencerahan agama, tapi juga diberi nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila.