Mal Baru Berpotensi Tambah Kemacetan

14:34

Jakarta - Terkait pembangunan mal baru yang dilansir Colliers dalam waktu dekat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai keberadaan mal di ibukota begitu penting dari sisi komersial dan tidak perlu dipermasalahkan asalkan pengembang telah mengantongi izin sebelum moratorium diberlakukan.

Namun, pembangunan mal bisa berdampak menambah faktor kemacetan. Banyaknya pengelola mal di Jakarta yang tidak memikirkan pengaturan lalu lintas keluar masuknya kendaraan mengakibatkan penumpukan kendaraan baik yang akan masuk dan keluar, serta yang melintas di depan mal.

Ditambah sistem parkir off street juga menjadi penyumbang kemacetan. Contohnya di Plaza Semanggi dan mal Ambassador, Jakarta Selatan.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Wahyono, mengatakan untuk mengatasi masalah lalu lintas terkait pembangunan mal, pihaknya akan memanggil pihak yang bertanggungjawab atas pembangunan untuk membahas hal tersebut.

Pihaknya tidak melarang adanya pembangunan mal, tetapi diharapkan agar pembangunannya sesuai rencana tata ruang dan sesuai Amdal. Karena dalam hal ini juga ada keterlibatan Ditlantas, karena melihat dampak lalu lintasnya.

Dikatakan Wahyono, sampai saat ini hanya sebagian pengelola mal baru yang sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Menurutnya, yang perlu dipahami dalam hal ini adalah jika akan membangun suatu pusat keramaian pasti ada arus balikan dan arus tarikan. Sebelum dibangun sebaiknya dibuat analisa pembangunan terlebih dahulu. Ini yang harus disiapkan.

Dia mengungkapkan, berdasarkan prediksi Japan International Corporation Agency (JICA), masalah kemacetan di wilayah DKI Jakarta akan bertambah complicated dan ruwet atau grid lock 2014.

Hal tersebut bukan saja karena masalah pertumbuhan kendaraan bermotor yang luar biasa dan tidak sebanding pertumbuhan jalan. "Tetapi juga semakin berkembangnya pembangunan pusat giat dan pemukiman yang tidak terkendali serta tidak sesuai rencana tata ruang dan wilayah," kata dia.

Untuk itu perlu adanya percepatan optimalisasi mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas secara makro, baik yang meliputi infrastruktur maupun regulasinya.

Wahyono menambahkan dengan adanya analisa dampak lingkungan, maka pihaknya sejak dini dapat memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. "Yang kemudian dicarikan solusi pemecahannya secara terintegrasi," ucap dia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »