MAJENE -
Untuk menekan aksi tawuran dan balapan liar yang marak terjadi setiap
bulan Ramadan, petugas Polres Majene Sulawesi barat mulai menggencarkan
razia geng motor dan kendaraan yang tidak mengantongi identitas di
berbagai lokasi. Razia ini diharapkan bisa menekan angka kecelakaan dan
gangguan ketertiban umum akibat maraknya aksi balapa liar yang kerap
memicu terjadinya kecelakaan di jalan raya.
Petugas berharap razia ini bisa menciptakan rasa aman dan nyaman terutama bagi ummat Islam dalam menjalankan puasa. Setiap kendaraan motor yang melintas ditahan dan digeledah petugas untuk memastikan kelengkapan surat-surat kendaraan mereka. Sejumlah kendaraan lainnya ditahan petugas karena selama ini dicatat kerap terlibat balapan liar di berbagai tempat di Majene.
Meski razia baru beberpaa jam di mulai, Sabtu dinihari (14/7) tadi malam namun sedikitnya 200 kendaraan warga yang bermasalah terjaring razia. Tidak sedikit kendaraan motor di antaranya adalah kendaraan dinas yang tidak dilengkapi surat-surat termasuk sim pemilk kendaraan.
Razia kendaraan menjelang Ramadan tidak hanya difokuskan pada motor saja, namun kendaraan roda empat dan angkutan umum pun ikut dirazia petugas.
Kaur Binlantas Poolres Majene Iptu Nico Brahmana menegaskan, razia penertiban kendaraan terutama kelompok-kelompok geng motor akan terus digencarkan demi memberi rasa aman dan nyaman terutama bagi ummat Islam yang akan menjalankan puasa.
"Ini sudah jadi komitmen Polres Majene untuk menertibkan setiap kelompok geng motor di Majene karena ulah mereka kerap mengganggu ketertiban umum dan menjadi pemicu maraknya angka kecelakaan," ujar Nico.
Sejumlah pengendara motor yang terjaring razia termasuk sejumlah anggota geng motor dan sejumlah kendaraan dinas yang ditahan petugas pemiliknya berupaya bernegosiasi dengan polisi agar kendaraan mereka yang bermasalah dibebaskan petugas. Sejumlah pengendara yang keberatan kendaraannnya ditahan sempat adu mulut dengan petugas.
Namun karena alasan demi ketertiban umum dan menciptakan rasa aman bagi warga di semua ruas jalan di kota Majene, tidak satu pun kendaraan mereka dibebaskan petugas. Rencannaya kendaraan motor yang tidak dilengkapi identitas kendaraan resmi ini baru akan diproses usai Lebaran mendatang.
Petugas berharap razia ini bisa menciptakan rasa aman dan nyaman terutama bagi ummat Islam dalam menjalankan puasa. Setiap kendaraan motor yang melintas ditahan dan digeledah petugas untuk memastikan kelengkapan surat-surat kendaraan mereka. Sejumlah kendaraan lainnya ditahan petugas karena selama ini dicatat kerap terlibat balapan liar di berbagai tempat di Majene.
Meski razia baru beberpaa jam di mulai, Sabtu dinihari (14/7) tadi malam namun sedikitnya 200 kendaraan warga yang bermasalah terjaring razia. Tidak sedikit kendaraan motor di antaranya adalah kendaraan dinas yang tidak dilengkapi surat-surat termasuk sim pemilk kendaraan.
Razia kendaraan menjelang Ramadan tidak hanya difokuskan pada motor saja, namun kendaraan roda empat dan angkutan umum pun ikut dirazia petugas.
Kaur Binlantas Poolres Majene Iptu Nico Brahmana menegaskan, razia penertiban kendaraan terutama kelompok-kelompok geng motor akan terus digencarkan demi memberi rasa aman dan nyaman terutama bagi ummat Islam yang akan menjalankan puasa.
"Ini sudah jadi komitmen Polres Majene untuk menertibkan setiap kelompok geng motor di Majene karena ulah mereka kerap mengganggu ketertiban umum dan menjadi pemicu maraknya angka kecelakaan," ujar Nico.
Sejumlah pengendara motor yang terjaring razia termasuk sejumlah anggota geng motor dan sejumlah kendaraan dinas yang ditahan petugas pemiliknya berupaya bernegosiasi dengan polisi agar kendaraan mereka yang bermasalah dibebaskan petugas. Sejumlah pengendara yang keberatan kendaraannnya ditahan sempat adu mulut dengan petugas.
Namun karena alasan demi ketertiban umum dan menciptakan rasa aman bagi warga di semua ruas jalan di kota Majene, tidak satu pun kendaraan mereka dibebaskan petugas. Rencannaya kendaraan motor yang tidak dilengkapi identitas kendaraan resmi ini baru akan diproses usai Lebaran mendatang.