KLATEN - Aktivitas Terminal bus Jonggrangan, Klaten, telah berpindah
di pinggir jalan, tepatnya di Jalan Mayor Kusmanto, Desa Jonggrangan,
Kecamatan Klaten Utara, mulai Senin .
Akibatnya, arus jalur lingkar utara tersebut tersendat akibat kegiatan naik turun
penumpang yang membutuhkan waktu. Warga pengguna jasa transportasi di terminal itu juga mengeluhkan area tunggu yang sempit.
“Kalau
dua tahun seperti ini pasti repot terus. Jalannya tambah padat dan lalu
lintas tersendat. Saya lebih suka di dalam terminal karena areanya luas
dan tidak berada dipinggir jalan. Takutnya terserempet motor atau mobil
yang melintas,” tambah Eri (25) yang selalu mengantarkan keluarganya
yang ke Bekasi menggunakan bus malam terminal tersebut, di Klaten, Kamis .
Warga Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan,
mengaku kesulitan saat menyeberang jalan menghampiri agen bus Terminal
Jonggrangan. Dia membawa bekal berupa kardu dan tas besar sembari
memboncengkan keluarganya akan berangkat ke Bekasi dengan bus malam.
“Susah untuk menyeberang, karena lalu lintasnya pada,” ucapnya.
Hal
yang sama dikeluhkan karyawan Agen Bus PO. Gajah Mulia Sejahtera,
Suryadi. Dia mengaku takut terserempet kendaraan ketika harus membawakan
barang para penumpang dari lapak agen menuju bus.
Meski bus malam
telah dipakir di GOR Gelar Sena Klaten, namun naiknya penumpang di
pinggir jalan atau di depan lapak darurat agen bus dan pedagang terminal
Jonggrangan.
“Para penumpang menunggunya di pinggir jalan. Jadi
ruwet lalu lintasnya karena bus juga harus berhenti di pinggir jalan.
Ini juga sangat bahaya saat menyeberangkan dan menaikan barang di jalan.
Posisi armada yang terpaksa parkir sebentar di pinggir jalan juga
berbahaya jika nanti terserempat atau diserempet kendaraan lainnya,”
jelasnya.