
Pemkot Bandung diwakili Sekda Kota Bandung Edi Siswadi yang bertindak sebagai inspektur upacara secara simbolis menyematkan pin dan ban tangan bertulis 'Polisi Siswa' kepada tiga perwakilan pelajar SMA dan SMK.
"Pengukuhan polisi siswa ini diharapkan mampu meredam potensi konflik, serta menanamkan pentingnya keamanan di lingkungan sekolah," kata Edi saat membaca sambutan tertulis Walikota Bandung Dada Rosada.
Polisi siswa yang merupakan pelajar di tiap-tiap sekolah ini dibentuk terkait maraknya tawuran di sejumlah wilayah Indonesia. Bandung boleh dibilang selama 10 tahun terakhir, kata Edi, relatif tidak pernah terjadi tawuran. Ia menginginkan suasana kondusif ini terus dipertahankan.
"Pengukuhan Polisi Siswa di tiap sekolah ini merupakan solusi terbaik untuk mengantisipasi pertikaian antarpelajar melibatkan sekolah. Di Kota Bandung ada sekitar 275 sekolah tingkat SMA dan SMK, di setiap sekolah ditempatkan Polisi Siswa," ucap Edi.
Wakapolrestabes Bandung AKBP Dadang Hartanto mengatakan dibentuknya Polsis ini merupakan program yang digulirkan Kapolda Jabar Irjen Pol Putut Eko Bayuseno.
"Para Polsis ini nantinya dibina oleh pihak kepolisian dan Pemkot Bandung dalam hal ini Dinas Pendidikan. Tentu saja, mereka berkoordinasi dengan polisi di wilayah terdekat jika terjadi suatu gangguan keamanan sekolah," kata Dadang usai upacara pengukuhan Polsis.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 300 pelajar dari perwakilan 8 SMA dan SMK di Bandung. Upacara diikuti juga 81 personel Babinkamtibmas. Sebelum penyematan pin dan ban lengan Polisi Siswa, seorang pelajar selaku komandan upacara membacakan Deklarasi Siswa yang intinya menolak tawuran.
Sumber: DetikBandung