KEBUMEN - Hubungan Kabupaten Kebumen dengan Wonosobo terancam terputus menyusul rusaknya Jembatan Wates di Dukuh Majasanga, Desa Kedunggong, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen.
Tanda-tanda kerusakan jembatan sepanjang 6 meter itu, sudah terjadi sejak 3 tahun lalu. Namun hingga kini belum juga diperbaiki. Bahkan kondisinya semakin kritis. Padahal pihak desa sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan ke Pemkab Kebumen.
Desa Kedunggong berbatasan dengan Desa Pesodongan, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo. Warga pasti melalui Jembatan Wates karena jembatan itu satu-satu akses untuk menjual hasil bumi ke Pasar Lamuk Kaliwiro Wonosobo.
Warga memilih ke Pasar Lamuk atau Pasar Kaliworo karena lebih dekat dan mudah dijangkau dibanding ke Pasar Sadang, apalagi ke Pasar Karangsambung.
Anak-anak SLTP dan SLTA juga setiap hari melalui jembatan itu untuk menuju sekolah yang ada di Desa Lamuk dan Kaliwiro.
"Kondisi jembatan sudah sangat kritis. Kami sangat khawatir putus dalam musim hujan tahun ini. Jika sampai putus, anak-anak akan kesulitan ke sekolah. Perekonomian warga juga terganggu. Apalagi sekarang mulai panen kakao," jelas Kaur Keuangan Desa Kedunggong, Mujiono, Minggu (18/11).
Saat ini pondasi Jebatan Wates semakin ambles hingga miring. Bahkan sudah bergeser sekitar 0,5 meter sehingga tidak lagi segaris dengan jalan yang lurus. Jembatan Wates sangat vital karena berada di jalur ekonomi serta menghubungkan Kabupaten Kebumen dengan Wonosobo.