Jakarta - Setiap hari, ada 80 orang yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Angka itu cukup buruk bila dibandingkan dengan negara lainnya. Salah satu penyebabnya, kondisi jalan yang rusak.
Dalam rangka Hari Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia, Menteri PU Djoko Kirmanto berjanji akan memperbaiki jalanan di Indonesia. Terutama dari segi kehalusan permukaan.
"Kalau tidak berbuat, maka tahun 2030 korban kecelakaan meninggal akan menempati urutan ke 5 setelah penyakit lain," kata Djoko saat memberi sambutan dalam acara seminar 'Bersama Mewujudkan Keselamatan Jalan' di Kementerian PU, Jl Pattimura, Jaksel, Rabu (21/11/2012).
Hadir dalam acara tersebut, Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto, Counsellor for infrastructur and economic govt AusAID, Benjamin Power dan Kepala Badan Pengatur jalan tol Kementerian PU, Achmad Gani Ghazali.
"Kami dalam Kementerian PU merupakan salah satu mata rantai untuk mewujudkan aman lalu lintas. Termasuk kehalusan permukaan jalan diusahakan supaya baik agar meminimalisir laka jalan," sambungnya.
Guna mewujudkan hal tersebut, Djoko mendapat bantuan dari AusAID berupa pinjaman lunak dengan jangka waktu lama tanpa bunga untuk proyek jalan nasional di wilayah timur. Nilainya mencapai ratusan juta dolar.
"Semangat mereka untuk membantu kita besar. Saya menganggap bantuan ini tidak merepotkan kita, karena dia sudah percaya PU," imbuhnya.
Dalam catatan Djoko, sedikitnya 80 orang tewas setiap hari karena kecelakaan di jalan. Meski ada faktor human error, angka ini dikhawatirkan terus bertambah bila masalah sarana jalan tak diperhatikan.
"Kami juga mengidentifikasi black spot, yaitu titik rawan kecelakaan, dan coba perbaiki infrastruktur," terangnya.
"Seperti Nagrek itu black spot, kita sudah membuat jalan lingkar, hasilnya sekarang kecelakaan sudah berkurang," klaim Djoko.