JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat
yakin pembangunan koridor 13 yang melayani rute Ciledug-Blok M tak akan
menimbulkan kemacetan. Pasalnya telah ada pengalaman dari pembangunan
fly over di Jalan Antasari.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan pengeboran untuk menancapkan tiang
pancang di koridor 13 akan dilakukan pada malam hari. Hal itu untuk
menghindari padatnya arus lalu lintas di jalur Ciledug sampai Blok M.
Ia
sangat yakin kemacetan tak akan timbul selama proses pembangunan
koridor 13 dilaksanakan. Selain tak ada aktivitas pengeboran di jam
sibuk, arus lalu linta juga dapat dialihkan ke Jalan Antasari apabila
memang diharuskan.
"Kita mulai semuanya tahun depan. Kita kan
belajar dari pengalaman selama pembangunan di Antasari," kata Eko saat
ditemui di Kompleks Balaikota Jakarta, Selasa (27/11/2012).
Ia
menambahkan, tiang pancang juga tak akan dipasang di tengah jalan.
Dengan tinggi sekitar sembilan meter, tiang-tiang itu nantinya akan
ditancapkan di sisi-sisi jalan sepanjang Ciledug sampai Blok M.
"Supaya warga tak merasa terkungkung, kita samakan tingginya dengan tinggi pohon," ujarnya.
Seperti
diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI terus mematangkan pembangunan
busway layang di koridor 13. Tak kurang dari Rp 1,4 triliun akan
digelontorkan untuk pembangunan koridor ini.
Pembangunan koridor
13 ini akan dibangun secara bertahap (multi years). Di awal 2013 akan
dilakukan Detail Engenering Desain (DED) selama enam bulan, berlanjut ke
meja lelang dan dimulai pembangunan fisiknya. Pembangunan itu terus
berlanjut di 2014 sampai triwulan kedua 2015.
Mengenai anggaran,
Rp 1,4 triliun ini akan dibagi untuk 2013 sebesar Rp 300 juta, 2014
sebesar Rp 800 juta, dan sisanya untuk tahun 2015.