Jakarta - Lubang berukuran 1 x 0,5 meter badan di
Jembatan PLTU, Jl RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang
sudah satu bulan menganga masih menunggu giliran diperbaikan. Ada banyak
ruas jalan lain yang rusak pasca banjir dan semuanya sedang dalam tahap
perbaikan.
"Mungkin karena banyak jalan yang rusak pasca banjir kemarin. Seperti di Jembatan tiga yang ambles kemarin, terus di Gunung Sahari juga masih banyak jalan rusak. Menunggu giliran mungkin," kata Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Bidang Jalan Raya, Djoko Susetyo, Selasa (5/2/2013).
Untuk lubang di jembatan yang menghubungkan arus dari arah Ancol menuju Tanjung Priok ini sendiri diakui Djoko telah dilaporkan ke Kementerian Pekerjaan Umum pada minggu lalu. Namun banyaknya lobang dibandingkan jumlah tenaga menjadi salah satu kendala.
"Saya sudah laporkan ke Kementerian Pekerjaan Umum seminggu yang lalu," ujar Djoko.
Pantuan yang dilakukan di Jalan Gunung Sahari memang ada sejumlah titik kerusakan ruas jalan. Bahkan di ruas jalan yang menghubungkan Mangga Dua dengan Ancol ini tergenang air setinggi 20 cm di sisi paling kiri jalannya.
Untuk di Jalan RE Martadinata sendiri, ruas jalan dari arah Tanjung Priok menuju Ancol cukup lembut walau ada aspal tambal sulam yang menonjol. Sedangkan arus sebaliknya, banya kerusakan jalan seperti beton yang retak dan jalan yang bergelombang menjelang Jembatan PLTU.
"Kita koordinasikan terus untuk jalan-jalan yang rusak," tutup Djoko.
Sebelumnya diberitakan sebuah lobang menganga di tengah Jembatan PLTU dan hanya diberikan dua cone lantas sebagai penanda adanya lobang besar. Dari lobang ini pengendara dapat melihat sekilas rangka besi jembatan dan permukaan Kali Mati Ancol.
Para pengendara yang melintas harus memilih antara menggunakan jalur sisi kiri lobang atau sisi kanan lobang. Jembatan ini sendiri akan terasa bergetar ketika kendaraan besar seperti truk kontainer melintasi jembatan.
"Mungkin karena banyak jalan yang rusak pasca banjir kemarin. Seperti di Jembatan tiga yang ambles kemarin, terus di Gunung Sahari juga masih banyak jalan rusak. Menunggu giliran mungkin," kata Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Bidang Jalan Raya, Djoko Susetyo, Selasa (5/2/2013).
Untuk lubang di jembatan yang menghubungkan arus dari arah Ancol menuju Tanjung Priok ini sendiri diakui Djoko telah dilaporkan ke Kementerian Pekerjaan Umum pada minggu lalu. Namun banyaknya lobang dibandingkan jumlah tenaga menjadi salah satu kendala.
"Saya sudah laporkan ke Kementerian Pekerjaan Umum seminggu yang lalu," ujar Djoko.
Pantuan yang dilakukan di Jalan Gunung Sahari memang ada sejumlah titik kerusakan ruas jalan. Bahkan di ruas jalan yang menghubungkan Mangga Dua dengan Ancol ini tergenang air setinggi 20 cm di sisi paling kiri jalannya.
Untuk di Jalan RE Martadinata sendiri, ruas jalan dari arah Tanjung Priok menuju Ancol cukup lembut walau ada aspal tambal sulam yang menonjol. Sedangkan arus sebaliknya, banya kerusakan jalan seperti beton yang retak dan jalan yang bergelombang menjelang Jembatan PLTU.
"Kita koordinasikan terus untuk jalan-jalan yang rusak," tutup Djoko.
Sebelumnya diberitakan sebuah lobang menganga di tengah Jembatan PLTU dan hanya diberikan dua cone lantas sebagai penanda adanya lobang besar. Dari lobang ini pengendara dapat melihat sekilas rangka besi jembatan dan permukaan Kali Mati Ancol.
Para pengendara yang melintas harus memilih antara menggunakan jalur sisi kiri lobang atau sisi kanan lobang. Jembatan ini sendiri akan terasa bergetar ketika kendaraan besar seperti truk kontainer melintasi jembatan.