Pemkot Solo Siapkan 70 Shelter Bus

15:02

 Pemkot Solo Siapkan 70 Shelter Bus

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menambah lagi satu koridor bus Batik Solo Trans (BST) guna mendukung satu koridor yang sudah ada. Koridor kedua yang berkekuatan sekitar 16 armada bus baru tersebut akan mulai beroperasi pada Oktober 2013 mendatang.

Saat ini, Pemkot Solo melalui Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) sedang menyiapkan seluruh infrastuktur untuk membangun moda transportasi umum itu.

Kabid Angkutan Dishubkominfo, Sri Indarjo mengatakan, total ada sebanyak 70 shelter pemberhentian yang bakal dibangun di sepanjang rute koridor II.

"Nanti busnya ada 16 unit dengan shelter sebanyak 70 buah. Pengoperasian koridor II ini dilakukan pada Oktober mendatang. Saat ini sedang disiapkan, kata Indarjo di kantornya, Senin (10/6/2013).

Koridor II tersebut dimulai dari terminal Kartasura, Kabupaten Sukoharjo melintasi Jalan Slamet Riyadi hingga perempatan Gendengan. Dari Gendengan, bus melintasi jalan Dr Muwardi dan jalan Yosodipuro. Bus juga melintas di jalan depan stasiun Balapan untuk mengantar penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api. Perjalanan bus berakhir di Terminal Palur, Kabupaten Karanganyar.

"Rute di koridor II ini dikelola oleh PT Bengawan Solo Trans (BST) yang merupakan konsorsium. Sementara koridor I tetap dikelola oleh PT Damri," kata Indarjo.

PT BST adalah gabungan dari beberapa Perusahaan Otobus (PO) yang melebur menjadi satu. Perusahaan tersebut antara lain PO Atmo, PO Ska Jaya, PO Nusa, PO Sumber Rahayu, serta PO Surya Kencana. Sebanyak 16 bus yang akan beroperasi di koridor II adalah hasil patungan antara Pemkot dan PO.

"Pemkot nanti akan menyediakan sebanyak 10 bus. Sedangkan 6 bus sisanya disediakan oleh pihak konsorsium," katanya.

Kepala Dishubkominfo Pemkot Solo, Yosca Herman Soedrajat mengatakan, sesuai grand desain idealnya Solo memiliki sebanyak 9 koridor BST. Agar rencana itu bisa terwujud, Pemkot Solo serius menganggarkan pembangunan lewat APBD dan meminta bantuan dari pemerintah pusat lewat APBN.

"Sebanyak 9 koridor itu butuh sekitar 270 bus, kalau beli sendiri jelas tak kuat. Kita minta bantuan ke pemerintah pusat," ujarnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »