Kepolisian Kota
Bogor meminta para sopir bus segera menghentikan aksi penutupan jalan
Tol Jagorawi di depan Terminal Baranangsiang agar akses jalan bebas
hambatan menuju Jakarta dapat kembali digunakan.
Kini, ratusan bus masih memenuhi badan jalan menuju pintu tol Jagorawi Kota Bogor, sehingga arus lalu lintas di sekitarnya, terutama di Jalan Pajajaran lumpuh.
Kasat Lantas Polres Bogor Kota AKP Erwin Syah melalui pengeras suara dari Pos Keamanan Terminal Baranangsiang menyerukan para sopir bus untuk melakukan aksi protesnya secara tertib. Ia meminta para pengunjuk rasa tidak mengganggu aktivitas publik.
Pengosongan Terminal Baranangsiang dilakukan menyusul dimulainya rencana pembangunan optimalisasi terminal tersebut. Pengosongan mulai dilakukan pada Rabu (5/6), dan selama proses pembangunan, operasional terminal bus dialihkan sementara ke Terminal Bubulak dan Terminal Wangun.
Asisten Tata Praja Pemerintah Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat menjelaskan bahwa optimalisasi aset dilakukan mengingat kondisi terminal yang sudah kumuh dan semerawut.
Sebelumnya sosialisasi pemindahan ini telah dilakukan dengan menempel stiker dan pengumuman-pengumuman, namun para sopir yang merasa dirugikan dengan pengosongan tersebut tetap melakukan aksinya.
Polresta Bogor Kota mengerahkan 275 personelnya untuk membantu pengamanan pengosongan terminal terbesar di Kota Bogor itu.
"Jumlah personel sudah disesuaikan dengan eskalasi pengunjuk rasa," kata Kabag Ops Polresta Bogor Kompol Syahroni.
Arus lalulintas, baik kendaraan pribadi maupun umum yang biasa melewati Terminal Baranangsiang, terpaksa mengambil jalan lain untuk menuju Jakarta.
Kini, ratusan bus masih memenuhi badan jalan menuju pintu tol Jagorawi Kota Bogor, sehingga arus lalu lintas di sekitarnya, terutama di Jalan Pajajaran lumpuh.
Kasat Lantas Polres Bogor Kota AKP Erwin Syah melalui pengeras suara dari Pos Keamanan Terminal Baranangsiang menyerukan para sopir bus untuk melakukan aksi protesnya secara tertib. Ia meminta para pengunjuk rasa tidak mengganggu aktivitas publik.
Pengosongan Terminal Baranangsiang dilakukan menyusul dimulainya rencana pembangunan optimalisasi terminal tersebut. Pengosongan mulai dilakukan pada Rabu (5/6), dan selama proses pembangunan, operasional terminal bus dialihkan sementara ke Terminal Bubulak dan Terminal Wangun.
Asisten Tata Praja Pemerintah Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat menjelaskan bahwa optimalisasi aset dilakukan mengingat kondisi terminal yang sudah kumuh dan semerawut.
Sebelumnya sosialisasi pemindahan ini telah dilakukan dengan menempel stiker dan pengumuman-pengumuman, namun para sopir yang merasa dirugikan dengan pengosongan tersebut tetap melakukan aksinya.
Polresta Bogor Kota mengerahkan 275 personelnya untuk membantu pengamanan pengosongan terminal terbesar di Kota Bogor itu.
"Jumlah personel sudah disesuaikan dengan eskalasi pengunjuk rasa," kata Kabag Ops Polresta Bogor Kompol Syahroni.
Arus lalulintas, baik kendaraan pribadi maupun umum yang biasa melewati Terminal Baranangsiang, terpaksa mengambil jalan lain untuk menuju Jakarta.