Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur, Atte Adha Kusdinan mengatakan, alokasi dana pembangunan jalur Puncak II berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun Atte tak mengetahui persis progres pembangunannya lantaran projek tersebut dikerjakan pihak pemerintah pusat dan provinsi.
"Kalau tidak salah memang ada Satker (Satuan Kerja) yang khusus mengawasi pembangunannya. Kalau pemerintah daerah paling berkewenangan sebatas survei," kata Atte, Senin (3/6/13).
Dari hasil pemantauan dan survei sementara, jelas Atte, pengerjaan pembangunan jalur Puncak II terus mengalami progres. Misalnya, untuk wilayah Kabupaten Cianjur yang berada di jalur Hanjawar-Simpang.
"Kondisi ruas jalannya sudah diperlebar. Malahan ada sebagian yang sudah dicor. Kita juga ikut membantu pengaspalan dari jalur Hanjawar-Simpang sejauh lebih kurang 1 kilometer," terangnya.
Menurut informasinya, kata Atte, jalur Puncak II ditarget selesai tahun 2014. Atte mengaku tak mengetahui persis sampai saat ini besaran alokasi dana pembangunan jalur Puncak II sudah terserap seluruhnya atau belum.
"Kami juga tak tahu persis besaran alokasi untuk pembangunannya. Kami hanya optimistis proyek jalur Puncak II bisa selesai sesuai target karena dari hasil pemantauan, pengerjaannya masih terus berlangsung," tutur pria penghobi off road ini.
Atte berharap, pembangunan jalur Puncak II bisa segera dirampungkan mengingat tingkat kemacetan di jalur Puncak, terutama saat liburan maupun akhir pekan sudah sedemikian parah. Apalagi tujuan pembangunan jalur Puncak II diarahkan untuk mengurai tingkat kemacetan.
"Tingkat kemacetan di jalur Puncak memang sudah sedemikian crowded. Makanya perlu ada jalur alternatif lain, yakni Puncak II, agar menjadi solusi kemacetan di kawasan Puncak. Selain itu, adanya jalur Puncak II tentunya akan berimbas pada peningkatan ekonomi maupun mengurangi pemakaian BBM (bahan bakar minyak) karena kendaraan tidak akan terjebak dalam kemacetan," pungkasnya.
Berdasarkan informasi, pembangunan proyek jalur Puncak II (Sentul-Puncak-Cipanas) akan menghabiskan dana hampir Rp700 miliar. Alokasinya berasal dari dana APBN. Direncanakan, jalur Puncak II akan dibangun dua jalur. Satu jalur menelan biaya pembangunan sebesar hampir Rp350 miliar dengan lebar mencapai 8 meter.
Salah seorang tokoh pemuda di Kecamatan Pacet, Hendri Adrianto, mendukung penuh upaya pemerintah membangun jalur Puncak II sebagai solusi mengatasi kemacetan di jalur Puncak. Kemacetan kerap terjadi terutama ketika musim liburan panjang tiba atau akhir pekan.
"Dengan selesai dibangunnya jalur Puncak II, wisatawan tak usah risau lagi terjebak kemacetan. Secara langsung maupun tidak, sektor pariwisata Cianjur pun akan menggeliat kembali, setelah beberapa waktu terakhir kelihatannya masih jalan di tempat, lantaran banyak wisatawan yang ogah datang karena terjebak kemacetan," terang Hendri.