
Jakarta - Tingginya jumlah kecelakaan bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terjadi di seluruh dunia yang memiliki mobilitas lalu lintas tinggi. Inilah yang membuat World Health Organization (WHO) lembaga kesehatan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadikan lalu lintas sebagai masalah kesehatan. Tanggal 11 Mei 2011 disepakati diseluruh negara anggota PBB untuk membuat program Decade of Action for Road Safety 2011-2012 (DoA). Target aksi ini untuk mengurangi jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2020 sebesar 50%. Selain itu di Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Tentang LLAJ Pasal 203 juga mengamanahkan agar pemerintah membuat Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) dan tentunya rencana aksi di atas (DoA) menjadi bagian dari (RUNK). WHO memperkirakan, jika tidak ada upaya langkah-langkah konkrit untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas, maka pada tahun 2030 bisa menjadi penyebab kematian nomor lima di dunia. Indonesia mengimplemantisikannya melalui Inpres No. 4 Tahun 2013. Ada 5 pilar bagi Program Keselamatan Berlalu Lintas di jalan, sebagai berikut:
Road Safety Management, atau manajemen keselamatan jalan.
Safer Roads and Mobility, atau jalan keselamatan dan mobilitas.
Safer Vehicles, atau kendaraan keselamatan.
Safer People or Road User, atau manusia atau pengguna jalan berkeselamatan, dan
Post Crash Response, atau respon terhadap setelah kejadian.
Kepolisian Republik Indonesia memegang peranan no. 4 dari kelima pilar tersebut. Berangkat dari keinginan menciptakan budaya tertib berlalu lintas inilah yang mendorong lahirnya slogan "Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan" yang dicanangkan oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Pudji Hartanto, MM., bertepatan dengah HUT Polantas ke-57 September 2012 lalu. "Bila masing-masing individu menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, salah satu masalah berlalu lintas yang kompleks bisa teratasi. Manusia sebagai salah satu faktor utama penyebab maslaah lalu lintas yang harus dibenahi. dan diharapkan menjadi pelopor dengan melakukan disiplin pribadi. Artinya sadar akan budaya tertib dan disiplin dijadikan sikap hidup. Kesadaran itu lalu di praktekkan atau dioperasionalkan dalam berkendara dan berlalu lintas", Ujar Kakorlantas.
Slogan inipun disosialisasikan dengan mengajak semua stake holder atau pemangku kepentingan agar pesan tersebut sampai kepada seluruh lapisan masyarakat, pendekatan melalui budaya ini sedikit demi sedikit membuahkan hasil. Terbukti dalam angka kematian dari fatalitas kecelakaan di tahun 2012 yang mencapai 117,949 kecelakaan ini menurun di bandingkan dengan data kecelakaan di tahun 2013. Angka kecelakaan di tahun 2013 berjumlah 10016 kasus dan meninggal dunia mencapai 26416. angka kematian akibat kecelakaan dapat ditekan mencapai 15%.
"Berdasarkan hal itu, kami berupaya untuk terus melakukan Kampanye Keselamatan Berlalu Lintas. dan menjadikan kegiatan Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas sebagai Gerakan Nasional bersama Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, agar budaya Keselamatan Berlalu Lintas ini menjadi budaya negeri ini", ujar Kakorlantas Polri.
Acara Pelopor Gerakan Nasional ini rencananya akan diadakan pada tanggal 26 Januari 2014 di Bundaran HI Jakarta, dan akan dihadiri langsung oleh Presiden, Wakil Presiden, Kapolri, Pangab, juga para menteri yang menopang Pilar Keselamatan, dan pemangku kepentingan lainnya. Juga akan ada Komunitas Otomotif, para korban kecelakaan, polisi cilik, drumband akpol, garuda flight corps, juga aksi gerak dan tari-tari lima pilar keselamatan.
"Setiap kerja keras dan upaya yang terus menerus tanpa kenal menyerah pasti mendapatkan hasilnya. saya sekali lagi memberikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang dalam lingkungannya terus mendorong zero accident, meminimalisasi kecelakaan lalu lintas dan memberikan pengarahan", ujar Kakorlantas Polri.
Diakhir jumpa pers, Kakorlantas Polri tidak lupa berterimakasih kepada para awak media, yang juga turut andil dalam mengkampanyekan Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas. "Saya berterimakasih kepada para media yang turut bersedia memberikan kabar kepada masyarakat agar turut andil dalam Gerakan Nasional".
Road Safety Management, atau manajemen keselamatan jalan.
Safer Roads and Mobility, atau jalan keselamatan dan mobilitas.
Safer Vehicles, atau kendaraan keselamatan.
Safer People or Road User, atau manusia atau pengguna jalan berkeselamatan, dan
Post Crash Response, atau respon terhadap setelah kejadian.
Kepolisian Republik Indonesia memegang peranan no. 4 dari kelima pilar tersebut. Berangkat dari keinginan menciptakan budaya tertib berlalu lintas inilah yang mendorong lahirnya slogan "Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan" yang dicanangkan oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Pudji Hartanto, MM., bertepatan dengah HUT Polantas ke-57 September 2012 lalu. "Bila masing-masing individu menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, salah satu masalah berlalu lintas yang kompleks bisa teratasi. Manusia sebagai salah satu faktor utama penyebab maslaah lalu lintas yang harus dibenahi. dan diharapkan menjadi pelopor dengan melakukan disiplin pribadi. Artinya sadar akan budaya tertib dan disiplin dijadikan sikap hidup. Kesadaran itu lalu di praktekkan atau dioperasionalkan dalam berkendara dan berlalu lintas", Ujar Kakorlantas.
Slogan inipun disosialisasikan dengan mengajak semua stake holder atau pemangku kepentingan agar pesan tersebut sampai kepada seluruh lapisan masyarakat, pendekatan melalui budaya ini sedikit demi sedikit membuahkan hasil. Terbukti dalam angka kematian dari fatalitas kecelakaan di tahun 2012 yang mencapai 117,949 kecelakaan ini menurun di bandingkan dengan data kecelakaan di tahun 2013. Angka kecelakaan di tahun 2013 berjumlah 10016 kasus dan meninggal dunia mencapai 26416. angka kematian akibat kecelakaan dapat ditekan mencapai 15%.
"Berdasarkan hal itu, kami berupaya untuk terus melakukan Kampanye Keselamatan Berlalu Lintas. dan menjadikan kegiatan Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas sebagai Gerakan Nasional bersama Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, agar budaya Keselamatan Berlalu Lintas ini menjadi budaya negeri ini", ujar Kakorlantas Polri.
Acara Pelopor Gerakan Nasional ini rencananya akan diadakan pada tanggal 26 Januari 2014 di Bundaran HI Jakarta, dan akan dihadiri langsung oleh Presiden, Wakil Presiden, Kapolri, Pangab, juga para menteri yang menopang Pilar Keselamatan, dan pemangku kepentingan lainnya. Juga akan ada Komunitas Otomotif, para korban kecelakaan, polisi cilik, drumband akpol, garuda flight corps, juga aksi gerak dan tari-tari lima pilar keselamatan.
"Setiap kerja keras dan upaya yang terus menerus tanpa kenal menyerah pasti mendapatkan hasilnya. saya sekali lagi memberikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang dalam lingkungannya terus mendorong zero accident, meminimalisasi kecelakaan lalu lintas dan memberikan pengarahan", ujar Kakorlantas Polri.
Diakhir jumpa pers, Kakorlantas Polri tidak lupa berterimakasih kepada para awak media, yang juga turut andil dalam mengkampanyekan Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas. "Saya berterimakasih kepada para media yang turut bersedia memberikan kabar kepada masyarakat agar turut andil dalam Gerakan Nasional".