Jalur alternatif dari Jangga menuju Cikamurang melewati pasar tradisional Terisi hingga ke perkebunan kayu putih bisa memudahkan pemudik balik, selain itu jalur tersebut sepi karena masih jauh dari pemukiman warga.
Memilih jalur Jangga Cikamurang pemudik balik akan terhindar dari kemacetan jalur utama pantura seperti di Pasar Eretan, Pasar Patrol, persimpangan Kecamatan Sukra, hingga ke arah Kabupaten Subang, jalur tersebut setelah tembus Cikamurang kurang daru 40 kilometer memasuki Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang.
Arus balik melalui jalur alternatif Jangga menuju Cikamurang dari Kecamatan Losarang hingga kini masih terpantau normal, pengendara roda dua dan roda empat melaju dengan kecepatan kurang dari 60 sampai 70 kilometer per jam, didaerah perkebunan kayu putih.
Jalur alternatif Jangga menuju Cikamurang bebas macet paling hanya di perlintasan Kereta Api Terisi, setelah melalui rel tersebut pemudik bisa melaju dengan kecepatan cukup tinggi hingga ke persimpangan Cikamurang.
Bagi pengendara yang melintasi jalur alternatif Jangga di persimpangan Cikamurang mengambil jalan kanan arah Kabupaten Subang, arus lalu lintas hingga Kabupaten Subang normal karena terhindar dari pemukiman warga.Jalur tersebut masih kawasan hutan dan lahan pertanian.
Di persimpangan jalan Cikamurang pemudik bisa memanfaatkan tempat istirahat yang tersedia, selain itu makanan khas Sunda dan Indramayu banyak dijajakan di tempat tersebut, kata Muktarom, setelah itu mereka bisa melanjutkan perjalanan dengan menikmati suasana hutan dan perkebunan kayu putih.