Tingginya harga bensin eceran terjadi di sejumlah kecamatan di antaranya Haruai, Muara Uya, Bintang Ara dan Jaro.
"Sejak BBM langka harga bensin eceran sekarang naik hingga Rp10 ribu per liter, untuk beli di SPBU cukup sulit karena harus antre berjam-jam," kata Ruly, warga Haruai, Jumat.
Untuk wilayah perkotaan seperti Tanjung dan Murung Pudak, kenaikan harga bensin eceran tak terlalu tinggi saat ini masih dijual Rp8.000 hingga Rp9.000 per liter.
Pemerintah Kabupaten Tabalong pun menggelar rapat koordinasi dengan unsur muspida dan instansi terkait lainnya untuk membahas kelangkaan BBM serta pengendalian harga di tingkat eceran.
Bupati Tabalong, Rachman Ramsyi mengatakan tingginya harga bensin eceran di sejumlah kecamatan akibat pihak SPBU tak lagi menyuplai bensin ke pedagang eceran.
"Sebelumnya sejumlah SPBU masih menyuplai bensin ke sejumlah pedagang eceran di beberapa kecamatan, sekarang tak lagi diberlakukan sehingga harganya jadi melonjak," jelas Bupati.
Sebelumnya jajaran Polres Tabalong juga berhasil mengamankan dua mobil tangki yang terbukti melakukan penimbunan BBM, hingga Desember 2011 kepolisian berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 1.800 liter lebih.
Sementara itu akibat antrean BBM di SPBU arus lalu lintas di ruas jalan Mabuun - Tanjung terganggu karena sebagian bahu jalan dipakai para kendaraan bermotor yang ingin masuk SPBU.
Terkadang para pengguna kendaraan bermotor harus antre hingga tiga jam lebih untuk mendapatkan bensin dan sebagian terpaksa membeli pertamax untuk menghindari antrean panjang.